Mahasiswa UMG Manfaatkan Kotoran Kelelawar Menjadi Pupuk Organik

TIMESINDONESIA, GRESIK – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) memanfaatkan kotoran kelelawar untuk dijadikan pupuk organik.
Mahasiswa UMG, Mirza Firdiansah Isnanta mengatakan kotoran kelelawar ternyata mengandung Nitrogen, Pospor dan Kalium (NPK) yang lebih tinggi dari pada kotoran hewan lainnya.
Advertisement
Setelah mengetahui kandungan NPK di kotoran kelelawar, Mirza lalu melakukan uji coba sejak tahun 2014 di laboratorium percobaan milik Petrokimia. Kini, pupuk tersebut dikembangkan dengan kemasan yang lebih menarik karena permintaan yang semakin banyak.
“Kami lanjutkan pengembangan dalam produksinya, karena kotoran kelelawar sendiri mengandung Nitrogen, Pospor dan Kalium (NPK) yang lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya,” katanya, Jumat (29/12/2017).
Untuk membuat pupuk dari kotoran kelelawar sangat mudah. Pertama, kotoran kelelawar yang ada di gua-gua dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, dicampur bioaktiva dan gula merah. Selanjutkan diangin-anginkan selama 14 hari.
"Caranya cukup mudah, bisa dipraktikan sendiri apalagi petani yang berada di sekitar tempat berkumpulnya kelelawar," tambah dia.
Sementara itu, pembina produksi penelitian, Deni Andesta mengatakan melalui produksi pupuk biasa, cair dan granul atau butiran ini diharapkan bisa mengajak masyarakat mengembangkan potensi limbah tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |