Peristiwa

Bangkesbangpol Ajak Generasi Muda Kota Malang Anti Golput

Rabu, 14 Februari 2018 - 14:55 | 34.57k
Suasana pendidikan politik generasi muda Kota Malang. (FOTO Humas Pemkot Malang)
Suasana pendidikan politik generasi muda Kota Malang. (FOTO Humas Pemkot Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Jelang penyelenggaran Pilkada Kota Malang 2018, Bangkesbangpol mengadakan kegiatan Fasilitasi Pendidikan Politik bagi Generasi Muda Kota Malang 2018.

Kegiatan yang bertujuan membangun kesadaran dan pemikiran kritis para pemilih pemilu, berlangsung pada 14 dan 15 Februari 2018 di Akasia Ballroom Hotel Savana Malang, Kota Malang, Jawa Timur.

Advertisement

Kabid POLHAL Bangkesbangpol, Andang Roosdianto MSi mengatakan lewat pendidikan politik ini, generasi muda juga bisa berpartisipasi pada penyelanggaraan pemilu yang bersih dan anti politik uang, juga memberi informasi terkait prosedur memilih. 

"Peserta kami harapkan lebih peduli dan menyebarluaskan informasi kepemiluan kepada komunitas maupun jaringan sosial disekitarnya agar partisipasi atau peran serta masyarakat dalam berdemokrasi dan berpolitik dapat terwujud," katanya Rabu (14/2/2018).

Politik-Generasi-Muda-2a7748.jpg

Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah generasi muda yang berusia 17 tahun keatas untuk pemilih pemula di Kota Malang sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017. Generasi muda ini, dihadiri oleh 316 peserta dari 15 SMA, SMK, dan MA di Kota Malang. 

Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam sambutan sekaligus membuka acara secara resmi dari Drs. Abdul Malik, M.Pd menilai partisipasi politik merupakan inti dari demokrasi. 

"Demokratis tidaknya suatu sistem politik ditentukan oleh ada tidaknya atau tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik warganya, termasuk didalamnya para pemilih pemula," katanya.

Ia menilai pemahaman kesadaran berpolitik bagi pemilih pemula, perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran yang melibatkan secara langsung pemilih pemula, karena generasi muda merupakan sasaran yang potensial. 

“Karena belum punya pengalaman memilih dalam pemilu, pada umumnya banyak dari kalangan generasi muda yang belum mengetahui berbagai hal yang terkait dengan pemilihan umum.” ungkapnya. 

Abdul juga menyampaikan pendidikan politik bagi pemula, diharapkan mampu membangun kesadaran berpolitik dan memberikan pengetahuan serta wawasan yang memadai, sehingga generasi muda dapat berpikir secara rasional.

"Generasi muda harus tahu arti pentingnya suara dan hak politik mereka dalam menentukan masa depan bangsa di masa mendatang," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES