Peristiwa

Eh, Ada Pasar Sore "Wak Iwakan" di Kota Probolinggo, Penasaran?

Senin, 19 Februari 2018 - 20:59 | 49.76k
Sekda Kota Probolinggo, Bambang Agus Suwignyo (kiri) bersama Ketua DPRD, Agus Rudianto Ghafur saat mengunjungi pasar Wak-Iwakan (FOTO: Istimewa)
Sekda Kota Probolinggo, Bambang Agus Suwignyo (kiri) bersama Ketua DPRD, Agus Rudianto Ghafur saat mengunjungi pasar Wak-Iwakan (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wak Iwakan yang menjadi nama pasar ini berasal dari kata dasar 'Iwak'. Dalam bahasa Indonesia, kata yang berasal dari bahasa Jawa ini berarti ikan.

Nah, sesuai namanya, Pasar Sore Wak Iwakan menyediakan aneka ikan segar, olahan, ikan hias atau lainnya yang berbau ikan.

Advertisement

Pasar ini merupakan sebuah inovasi dari Dinas Perikanan Kota Probolinggo, Jawa Timur dalam mempromosikan produk perikanan, sekaligus mendukung program kota ramah ikan.

Pasar ini terletak di tambak Dinas Perikanan, di Jalur Lingkar Utara (JLU) kota setempat, dan hanya dibuka dua kali dalam sebulan. Pasar ini, diluncurkan oleh Sekda Kota Probolinggo, Bambang Agus Suwignyo, Minggu (18/2/2018).

Ada sekitar 18 stand dalam pasar ini, yang menyajikan aneka ikan. Beberapa produk yang disajikan diantaranya, Keong Mercon, Burger Isap (ikan asap), Pepes Bandeng Duri Lunak, Rolade Ikan, Abon Cakalang, Sambal Goreng Jenggelek, Minuman rempah rumput laut. 

Ada pula ikan segar, lele, gurami, kakap, bandeng, serta souvenir ikan dalam pasar ini.

Sekda Bambang Agus menyebutkan, potensi perikanan di Kota Probolinggo cukup besar. Pada 2017, produksi perikanan mencapai 20.000 ton, baik produksi tangkap dan budidaya. 

Kondisi ini berbanding terbalik dengan konsumsi ikan di Kota Probolinggo yang hanya 35,70 kg/kapita/tahun. Pengolahan hasil perikanan belum maksimal, sehingga cenderung dimanfaatkan daerah lain.

“Salah satu usaha yang dilakukan guna mengoptimalkan pemanfaatan produksi hasil perikanan, melalui pasar sore wak-iwakan. Ini wujud nyata, upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi melalui sektor perikanan,” katanya.

Sekda menyarankan agar volume pelaksanaan Pasar Sore Wak Iwakan bisa ditambah. Jika sementara ini direncanakan 2 minggu sekali, pihaknya meminta agar bisa digelar seminggu sekali. 

"Program ini bisa menjadi ikon baru di kota, diselaraskan dengan program pariwisata," terang sekda.

Mengingat jalur bus wisata milik pemkot melintas di JLU, diharapkan berkoordinasi dengan disbudpar maupun dishub.

“Bisa diberikan akses masuk, agar penumpang bis wisata turun sejenak menuju lokasi pasar wak-iwakan. Kalau perlu ada hiburan dan event tertentu yang bisa digabungkan, sehingga lebih ramai,” sarannya.

Sementara itu, masyarakat yang hadir merespons positif pasar ini. “Biar menjadi ikon kota, ya harus intens sehingga penggemar ikan mudah mendapatkan aneka macam kulinernya, maupun belanja ikan segar dan olahannya,” kata Sri Yuliastutik (46), warga Jalan Suroyo, kota setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES