Peristiwa

Dengan SI BRILIAN, DTPHP Kabupaten Malang Juara 1 Nasional

Jumat, 23 Februari 2018 - 15:29 | 53.51k
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir M Nasri Abdul Wahid M.Eng.Sc ketika menerima penghargan peringkat 1 dari 100 peserta seluruh Indonesia, di Jakarta: ((Eksklusif for TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir M Nasri Abdul Wahid M.Eng.Sc ketika menerima penghargan peringkat 1 dari 100 peserta seluruh Indonesia, di Jakarta: ((Eksklusif for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lagi, sebuah prestasi pemikiran untuk kemajuan pertanian di Indonesia disumbang dari Kabupaten Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP). 

DTPHP Kabupaten Malang berhasil menggugah kebuntuan solusi memajukan pertanian lewat Sistem Informasi Brigade Perlindungan Tanaman, atau SI BRILIAN.

Advertisement

"Ini sistem terpadu," kata Kepala Dinas DTPHP,  Ir M Nasri Abdul Wahid M.Eng.Sc kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/2/2018) siang. 

Atas upaya menciptakan sistem SI BRILIAN itulah DTPHP Kabupaten Malang menduduki peringkat 1 nasional dan diapresiasi Menteri Pertanian. 

Saat ini Nasri sedang berada di Jakarta untuk menerima penghargaan dari Kementrian Pertanian itu. Ia menuangkan ide dalam SI BRILIAN itu yang membahas tentang Respon Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Secara Cepat, Tepat dan Efisien Untuk Memperkecil Resiko Gagal Panen Akibat OPT. 

Bahkan Kementrian Pertanian langsung bersiap mereplikasinya khusus untuk pengendalian hama di seluruh Indonesia.

Nasri-Abdul-Wahid1.TIN337be.jpg

"Sebenarnya pemikiran ini tadinya hanya menjalankan hobby. Enteng-entengan saja tapi basisnya tetap Tehnologi Informasi dengan memanfaatkan handphone android," ujar Nasri. 

Sistem Informasi Brigade Perlindungan Tanaman, atau SI BRILIAN yang digagas itu adalah sistem terpadu yang memanfaatkan teknolgi informasi berbasis spesial menggunakan android untuk
mempercepat pananganan atau pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Sistem Informasi yang dibeber itu bekerja selama 24 jam. Mulai tahap laporan hingga pengendalian serangan OPT, Sistem yang dimaksudkan adalah bisa menyampaikan kejadian dalam bentuk text, foto, video dan lokasi secara online.

"Selanjutnya Brigade Perlindungan Tanaman menyiapkan perlengkapan pengendalian OPT dan segera melaksanakan pengendalian OPT bersama petani dan petugas lapangan jajaran
pertanian," ujarnya. 

Keunggulan SI BRILIAN ini adalah mudah disetting dan dioperasikan lewat hp para petani. Bahkan kata Nasri bisa berjalan off line karena di lokasi tidak bisa online.

nur.jpg

"Uji coba telah memberikan kecepatan penanganannya dan OPT terkendali. Disamping itu penyebarannya dapat ditekan. Sehingga resiko gagal panen akibat OPT juga dapat ditekan," tambahnya. 

Nasri sendiri tampak begitu getol dan ia mengistilahkan gas pol pada saat mengikuti kunjungan istri Panglima TNI, Ny Nanny Hadi Tjahjanto pada acara panen raya di Desa Jatikerto,  Kecamatan Kromengan,  Kabupaten Malang, Kamis siang. 

Dengan telaten ia mencoba memberi penyuluhan betapa pentingnya benda yang namanya hp itu untuk selalu dibawa. Sekalipun ke sawah. 

Kepada mereka, Nasri mengatakan bahwa hp itu saat ini sudah menjadi bagian dari sarana utama untuk memajukan pertanian di Indonesia.

Jadi yang digagas oleh Nasri,  dalam penanggulangan hama nantinya tidak perlu menunggu terlalu lama atas kehadiran penyuluh, mantri dan sebagainya.  Cukup dengan memencet Si Brilian sudah bisa mengetahui bagaimana cara menanganinya. "Kami gugah mereka (petani)  untuk mandiri, " tegasnya. 

Selama ini proses penanganan bila ada hama, petani harus melewati jalan panjang birokrasi yang ditempuh.

Mulai dari identifikasi, pelaporan, melaporkan luas dan jenis serangan, melaporkan ke dinas, analisa di dinas, terakhir baru penangganan di lapangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES