Oisca Jepang Ciptakan Petani Jaman Now di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Untuk membekali generasi muda yang memiliki skil dibidang pertanian, Etos Agro dan Organization for Industrial, Spiritually, Culture and Advancement (Oisca) dari Jepang mengadakan pelatihan dibidang pertanian kepada pemuda yang ada Banyuwangi.
Sejumlah 20 peserta akan dilatih selama 1 semester dengan pemateri yang didatangkan dari Oisca Jepang, Institut Pertanian Bogor, dan PT Jayamerta Agung di Perkebunan Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur.
Advertisement
Oisca sendiri merupakan, organisasi yang bergerak dibidang pertanian untuk meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki mindset pekerja keras, berpengetahuan luas, dan memiliki etos kerja tinggi. Tak hanya itu, metode yang diterapkan oleh Oisca ini juga mengedepankan wawasan ramah lingkungan, aspek spiritual, dan mempertahankan kultur masyarakat setempat.
“Harapan kami kedepan mereka menjadi pribadi yang tangguh, ulet, kerja keras dibidang pertanian. Minimal basic peserta lulusan SLTA,” kata Direktur Oisca Etos Agro Indonesia, Basoenondo kepada wartawan, Senin (26/2/2018).
20 peserta akan dikarantina selama 6 bulan, yang terdiri dari 13 pemuda dari Banyuwangi, 2 orang dari Poso, Sulawesi Tengah, dan 5 pemuda dari Rote Nusa Tenggara Timur. Basoenondo menambahkan, mulai dari pendaftaran, kebutuhan selama pelatihan, sarana dan prasarana hingga acara selesai sepenuhnya ditanggung oleh pihak penyelenggara.
Harapannya, para peserta mampu mengambil keputusan untuk dapat bertani dan tahu segala bentuk resiko-resikonya, sehingga nantinya para peserta dapat menerapkan cara bertani yang benar dan diterapkan. Selain itu, pihaknya juga bersedia untuk menampung alumnus Smart Training Center Oisca dan bekerja di PT Jayamerta Agung yang merupakan pemilik hak guna usaha (HGU) Perkebunan Alasrejo.
“Di bulan pertama peserta akan dilatih disiplin tinggi mulai bangun pagi, baris berbaris dan lain-lain. Baru di bulan kedua masuk materi tehnis pertanian tapi lebih banyak di lapangan dan akan kami beri lahan dan kami biayai seluruhnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jayamerta Agung, Benny Mardani mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian selama 3 tahun untuk mencari lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat selama pelatihan.
“Sumber Daya Alamnya sudah baik, sekarang kuatin SDM nya dengan teknologi, kita juga kerjasama dengan Jepang, IPB, salah satu pengusaha di Taiwan,” ucap Benny.
Benny menambahkan, sebelumnya telah ada 5 ribu alumni pelatihan serupa yang dilaksanakan di Sukabumi Jawa Barat dan Karanganyar Jawa Tengah 35 tahun yang lalu. Dia berharap dari pelatihan ini, untuk membangun pelaku pertanian yang memiliki mindset canggih, etos kerja tinggi, disiplin, mandiri serta menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan dan sustainable.
“Mungkin mimpi saya lebih kepada untuk menciptakan petani jaman now, begitulah kira-kira. Dan setelah ini kita akan bangun research center disini,” katanya.
Salah seorang peserta wanita, Pramitha Eka Ayuningtyas (19) lulusan SMKN 1 Banyuwangi mengatakan, motivasi untuk mengikuti Smart Training Center ini datang dari saran ibunya. Karena, kata Ayu sapaannya, saat sekolah dirinya mengambil jurusan pariwisata. Namun, untuk pelatihan ini dirinya mengaku akan mengikuti acara tersebut hingga selesai selama 1 semester kedepan.
"Dicoba dulu, pasti akan dapat banyak pengalaman juga," kata cewek berhijab asal Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi itu.
Dalam kesempatan itu, hadir sebagai perwakilan dari Pemerintah Kabupaten, Kepala Dinas Pertanian, Arif Setiawan yang diberikan kehormatan untuk membuka acara dan memberikan potongan tumpeng kepada Sekretaris Oisca Jepang, Yasuaki Nagaishi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |