
TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang menggelar seminar "Solusi Strategi Transportasi Mengatasi Kemacetan di Kota Malang", di Ballroom Hotel Atria Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (4/4/2018).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang dibuka secara resmi oleh Pjs Walikota Malang, Wahid Wahyudi.
Advertisement
Wahid menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Malang saat ini bukan hanya memikirkan transportasi di Kota Malang tapi juga memikirkan sistem transportasi Kota Metropolitan Malang Raya dan Kota Megapolitan Surabaya, karena ketiganya saling berhubungan.
"Perlu adanya rumusan yang jelas tentang infrastruktur yang akan menunjang prasarana jalan. Sudah saatnya memberikan program perubahan yang baru demi pelayanan terbaik pada masyarakat," kata Wahid.
Wahid menambahkan bahwa pemilihan moda transportasi dan tahapan pengembangannya juga harus dipilih dengan jelas sesuai kebutuhan Kota Malang; seperti angkutan massal berbasis bus.
"Perlu dipikirkan penggantian kendaraan kecil dengan minibus termasuk dampak sosial yang akan terjadi pada pemilik dan supir angkutan kecil tersebut," katanya.
Wahid juga menjelaskan seiring berkembangnya zaman, angkutan berkapasitas besar juga perlu dipikirkan, seperti angkutan berbasis rel.
Diskusi-diskusi cepat seperti seminar kali ini katanya, juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang. Pasalanya, kemacetan adalah persoalan prioritas yang harus diselesaikan bersama.
Sementara itu, Erik Setyo Santoso, selaku Kepala Barenlitbang Kota Malang mengatakan bahwa seminar ini dilaksanakan dalam rangka untuk menghasilkan rumusan solusi dan strategi yang efektif serta efisien untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Kota Malang.
"Semuanya itu bertujuan untuk mencapai terciptanya sistem transportasi di Kota Malang, yang berorientasi pada aspek lingkungan, sosial dan ekonomi melalui sebuah suatu perencanaan yang dapat mengintegrasikan tata ruang, menjadikan angkutan umum sebagai tulang punggung transportasi perkotaan," tambahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |