Menengok Warung Ala Santri yang Didirikan Para Santri di Jember

TIMESINDONESIA, JEMBER – Menjadi warga pondok pesantren alias santri bukan alasan untuk tidak dapat berwirausaha. Warung Ala Santri buktinya.
Seperti namanya, Warung Ala Santri atau yang lebih populer dikenal sebagai Waras betul-betul didirikan oleh sejumlah santri yang sekaligus mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dari Pondok Mahasiswa Enterpreneur Nurul Islam II.
Advertisement
Mereka merupakan sekelompok santri yang tidak hanya pandai mengaji tapi juga aktif bergerak di bidang kewirausahaan. Para santri tersebut tergabung di dalam Komunitas Enterpreneur Academy. Berbagai proyek di bidang kewirausahaan telah mereka jalani, salah satunya ya membuka Warung Ala Santri ini.
Berdiri tidak jauh dari kampus IAIN Jember, tepatnya di Jalan Jum'at No 13, Mangli, Jember, Warung Ala Santri semakin terkenal tidak hanya di kalangan kalangan mahasiswa tapi juga masyarakat umum. Setiap harinya warung ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Padahal, warung yang tampak sederhana tersebut baru dibuka pada 12 Maret 2018 lalu.
Manajer Warung Ala Santri alias Waras, Khoirul Wibowo mengatakan bahwa meski baru dibuka, warung tersebut telah menjadi buruan para mahasiswa IAIN Jember maupun masyarakat umum. Dia mengungkapkan, warung tersebut dapat mengais laba bersih minimal sebesar Rp 250.000 per hari.
Dia juga menuturkan bahwa Warung Ala Santri tidak hanya dijadikan tempat makan atau nongkrong bagi para mahasiswa, namun juga tempat untuk berdiskusi bagi mahasiswa.
"Tak jarang mahasiswa mengadakan rapat organisasi di sini bahkan ada yang pernah merayakan ulang tahun di sini," kata Khoirul kepada Times Indonesia, Minggu, (8/4/2018).
Demi kenyamanan pengunjungnya, pihaknya juga menyediakan fasilitas WiFi dan LCD proyektor. Tempat parkir juga cukup luas untuk menampung banyak kendaraan pengunjung yang datang ke sana.
Selain itu, harga dari menu makanan dan minuman cukup ramah bagi kantong para mahasiswa. Harga makanan yang ada di Warung Ala Santri sangat "berahklak" yakni mulai dari Rp 3.000 sampai dengan Rp 10.000.
Tidak hanya itu, hal lainnya yang membuat warung makan tersebut menjadi istimewa adalah menu andalannya yang unik. Salah satunya Menu Syukur yang terdiri dari mie tasbih dan rujak ice cream. Dinamakan mie tasbih karena santapan ini merupakan bakso yang dirangkai menggunakan mie sehingga menyerupai tasbih.
Sedangkan rujak ice cream sudah bisa ditebak, yakni ice cream yang dipadukan dengan rujak buah. Selain itu, ada juga menu minuman Kopiah Hitam. "Sebenarnya Kopiah Hitam ini kopi hitam biasa. Cuma namanya diaesuaikan khas santri," ujar Khoirul.
Warung tersebut buka mulai pada jam 13.00 WIB - 24.00 WIB. "Kecuali hari Jum'at karena para santri full kegiatan keagamaan di pondok pada hari tersebut," terangnya.
Edi Purwanto, Direktut Putra Entrepreneur Academy Nuris II Jember mengatakan bahwa berdirinya Warung Ala Santri terinspirasi dari sejumlah kafe terkenal yang berawal dari menunya yang sederhana.
Edi juga berharap kesuksesan dari program entrepreneur academy, termasuk Warung Ala Santri tidak hanya dinikmati oleh santri namun juga masyarakat sekitar. "Kami juga berharap program kami bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Rizal Dani |