Peristiwa

Program Getar Desa Bekali Warga dengan Keterampilan Vokasi

Kamis, 03 Mei 2018 - 14:57 | 45.43k
Hj Endang Hardianti saat sambutan diacara peresmian Gedung pendidikan Informasi Megalitikum dan Launching Bus Sekolah Gratis. (FOTO: Bahrul/TIMES Indonesia)
Hj Endang Hardianti saat sambutan diacara peresmian Gedung pendidikan Informasi Megalitikum dan Launching Bus Sekolah Gratis. (FOTO: Bahrul/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOPendidikan Gerakan Kesetaraan Berbasis Desa (Getar Desa) yang dilaksanakan di seluruh kecamatan dan desa di kabupaten Bondowoso akan membekali warganya dengan materi keterampilan (vokasi).

“Orang dewasa itu, kadang tidak betah dalam menerima pembelajaran, beda dengan siswa anak sekolahan yang masih giat belajar. Agar warga yang belajar betah, maka kita berikan materi keterampilan yang sesuai dengan kebutuhannya,” kata Drs Hj Endang Hardiyanti, MM, kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, kepada TIMES Indonesia, Kamis (3/5/2018).

Advertisement

Endang menjelaskan, sejumlah materi keterampilan yang diberikan dalam pelaksanaan Getar Desa, meliputi cara pembuat olehan dari tape, berupa suwar-suwer, keripik tape, prol tape dan sejenis makan berbahan baku dari tape. “Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan membuat kue berbahan baku kelapa. Membuat kripik pisang, kripik talas, budidaya jamur tiram, membatik kain, dan diajari membuat anyaman berbahan baku bambu. Seperti membuat besek dari bambu, membuat tempat ikan pindang dari bambu," imbuhnya.

Kata Endang, dalam penyampaian materinya, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pelaksana teknis program Getar Desa, telah menggunakan tutor khusus yang sudah mempunyai keahlian di bidangnya untuk melaksanakan proses belajar mengajar, baik dari materi hingga praktiknya.

hj-endang.jpg

Ke depan, lanjut Endang, untuk memudahkan proses produksi dan pemasaran, Pemkab Bondowoso melalui dinas pendidikan, akan menfokuskan meteri vokasi keterampilan yang akan dibagi menjadi 6 macam keahlian, diantaranya, pengolahan kopi, pembuatan kripik dengan bermacam-macam jenis bahan baku, pembuatan batik kain, pengolahan jamu bubuk instan, dan rempah.

“Setiap desa tidak sama materi keterampilanya, karena menyesuaikan potensi lokal dan keinginan warga belajar di desa,” tandasnya.

Endang berharap setelah mereka warga belajar mahir dengan keterampilanya, ke depan dapat menjalankan usahanya sendiri sesuai dengan kemampuan yang telah mereka miliki.

“Ke depan dinas pendidikan akan berupaya untuk mendapatkan modal dari dinas-dinas terkait untuk mendukung dan membantu memberikan bantuan permodalan, baik untuk membeli peralatan, dan bahan baku, agar kegiatan mereka benar-benar berefek kepada peningkatan ekonomi keluarganya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Program Gerakan Pendidikan Kesetaraan Berbasis Desa (Getar Desa), merupakan salah satu program Pemkab Bondowoso dibidang pendidikan dengan menggunakan sumber dana yang berasal dari Dana Desa (DD). Program ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2017 sebagai upaya untuk melepaskan Bondowoso diri dari status daerah tertinggal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES