
TIMESINDONESIA, MALANG – Saat mengikuti kegiatan Safari Ramadhan PT ACA (Anugerah Citra Abadi) dengan program Pekan Islami 2018, mubaligh KH Kholili melihat ada fenomena yang harus ditangkap dengan cermat tentang begitu fasihnya anak-anak sekarang, tak terkecuali anak yatim piatu, dengan lagu-lagu dangdut koplo yang sebenarnya bukan "makomnya".
Kiai yang kondang dengan joke-joke lucunya itu mengaku tidak kaget atas "penemuan" ini. "Ini realita. Sekarang tinggal bagaimana para pendidiknya, ustadz dan ustadzahnya membuat perimbangannya," katanya, Minggu (27/5/2018) .
Advertisement
Perimbangan yang dimaksud adalah bagaimana agar anak-anak itu tidak terhanyut pada lirik lagu yang sebenarnya bertemakan orang dewasa itu. "Ya jalan satu-satunya liriknya diganti dengan yang lebih mendidik sesuai tingkatan usia mereka," katanya.
Diakui, dalam safari Ramadhan ini ia bersama Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan menyepakati melakukan pola sambil menyelam minum air, safari sembari menjaring perlunya ada pola edukasi terhadap anak didik para yatim piatu ini, meski hanya lewat sebuah lagu.
BACA JUGA: Seharian PT ACA Membahagiakan Anak Yatim Piatu Dengan Sulap dan Bernyanyi
"Ini sebuah momen yang sangat menarik untuk ditindaklanjuti bagaimana nantinya seorang pengajar, ustadz dan ustadzah menangkap dinamisasi lagu-lagu yang berkembang di tengah anak-anak tak terkecuali anak yatim piatu. Mumpung mereka hafal, mumpung mereka akrab dengan lagu-lagu itu," katanya.
Lagu yang dimaksud Kholili adalah lagu-lagu bertema dangdut koplo atau pop yang sebenarnya bukan "makomnya" anak-anak namun mereka sangat hafal dan menyukainya.
Misalnya lagu Bojo Galak, Pikir Keri, Sayang dan sebagainya. "Itu tidak bisa kita hindari karena lagu-lagu itu sekarang dengan gampang dilihat atau di download lewat youtube dan sebagainya. Hanya saja bagaimana kita, para pendidik ini menyikapi hal itu dengan membuat perimbangannya. Mengganti liriknya," katanya.
Tentu penggantian lirknya yang bersifat mendidik. Mumpung anak-anak ini hafal nadanya. "Tinggal menangkap realita itu dengan memasukkan kata-kata yang pas untuk konsumsi sesuai usia mereka. Hanya itu caranya," katanya.
Inilah, lanjut Kholili keistimewaan dari acara safari Ramadhan yang diselenggarakan PT ACA ini. "Bukan hanya menyerahkan santunan saja, tetapi juga menjaring sebuah keadaan menuju perbaikan," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |