Peristiwa

130 Siswa MIIS Purbalingga Ikuti Khataman dan Imtihan Al Quran

Sabtu, 25 November 2017 - 20:07 | 140.45k
Foto bersama sebagian peserta Khataman dan Imtihan al Quran metode Ummi MIIS Purbalingga, di Gedung Sarwa Guna (GSG) Purbalingga, Sabtu (25/11/2017) (FOTO: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)
Foto bersama sebagian peserta Khataman dan Imtihan al Quran metode Ummi MIIS Purbalingga, di Gedung Sarwa Guna (GSG) Purbalingga, Sabtu (25/11/2017) (FOTO: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Sedikitnya 130 siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Istiqomah Sambas (MIIS) Purbalingga, Jawa Tengah melakukan Khataman dan Imtihan Al Quran dihadapan wali murid, yayasan, tokoh masyarakat dan para pemerhati Al Quran pada Sabtu (25/11/2017).

Kepala Bidang Agama MIiS Purbalingga, Farkhah Sugiyanti,menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pembelajaran Al Quran kepada wali murid. Acara ini juga sekaligus menguji kemampuan peserta didik dalam penguasaan bacaan Al Quran, baik secara teori maupun praktik dihadapan umum.

Advertisement

Kegiatan itu, diikuti oleh siswa kelas IV yang berjumlah 209 siswa. Namun yang mengikuti Imtihan atau lulus munaqosah berjumlah 130, dan sisanya siswa melaksankan khataman Al Quran saja.

“Jadi hari ini ada dua acara, yaitu khataman Al Quran yang terbimbing dari sekolah untuk seluruh peserta didik kelas dan Imtihan atau uji publik, khusus bagi siswa yang sudah mengikuti atau lulus munaqosah,” kata Farkhah, usai acara yang berlangsung di Gedung Sarwa Guna (GSG) Purbalingga, Sabtu (25/11/2017).

Farkhah menjelaskan, yang dimaksud uji publik adalah tamu undangan, guru, wali murid  atau masyarakat bisa menguji langsung kepada semua peserta Imtihan untuk menguji  kemampuan teori dan praktik membaca Al Quran.

Untuk sampai kepada tahapan Imtihan, menurutnya ada beberapa proses yang harus ditempuh oleh para siswa.

“Ada empat hal yang harus dilakukan sebelum peserta didik itu mengikuti Imtihan Al Quran dengan metode Ummi, yaitu lulus Ummi jilid 1-6, lulus tadarus Al Quran, lulus Ghorib dan Tajwid serta lulus Munaqosah," jelasnya.

Tahapan pembelajaran ini, lanjutnya, ditempuh selama tiga tahun, atau sejak kelas satu mereka harus mampu menguasai Ummi jilid 1-3. Kemudian kelas II, mereka menguasai Ummi jilid 4-6 dan di kelas III, siswa harus mempu tadarus Al Quran dengan tartil.

Setelah tadarus Al Quran minimal lima juz, baru melangkah ke teori dan praktik bacaan ghorib dan tajwid.  Dan setelah mereka dianggap selesai dan menguasainya, maka guru mengajukan untuk mengikuti munaqosyah yang diuji oleh UmmI Foundation.

“Jadi program membaca Al-Quran selesai di kelas III, dan ketika kelas IV peserta didik tinggal melanjutkan dan mendalami Al Quran dengan memahami arti dan kandungannya dengan pelajaran Qiroatul Kutub,” terangya.

Ia menambahkan, menurut Direktur Ummi Foundation Surabaya, Ustad Masruri, kegiatan tersebut adalah kegiatan perdana di Ummi Foundation se-Indonesia. Karena umunya acara tersebut diikuti oleh 30 anak.

“Biasanya jika Khataman dan Imtihan yang dilakukan oleh sebuah lembaga pengguna metode Ummi, paling banyak adalah 30 anak. Dan itupun siswa kelas V atau VI, tapi MI Sambas luar biasa, mampu menguji publikan sampai 130 anak, yang mereka masih kelas IV,” katanya menambahkan.

Sementara itu Wali Murid dari Fatin Dahiyah Sekar Madani, Supriyanto dan Erly Muswati, mengungkapkan keharuanya atas prestasi putrinya yang telah mengikuti Imtihan.

“Kami terharu saat melihat anak kami dan teman-temanya saat diuji oleh tamu undangan. Dan terus terang saja, kami merasa khawatir jika anak kami tidak mampu, tapi alhamdulillah bisa,” akunya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES