Sembilan Penambang Emas China Ditemukan Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 9 orang penambang emas diketemukan meninggal dunia setelah sehari sebelumnya Tim Penyelamat berhasil mengevakuasi 11 penambang dalam keadaan hidup yang terjebak di kedalaman 600 meter tambang emas yang runtuh di Hushan, provinsi Shandong, China.
Sembilan penambang yang ditemukan meninggal dunia itu diyakini berada di "Bagian Tengah Keenam" tambang tersebut. Namun rincian bagaimana mereka berada belum diketahui.
Advertisement
Dilansir BBC, Wali Kota kota Yantai, Chen Fei, Senin (25/1/2021) telah mengkonfirmasi kematian tersebut. Satu penambang masih hilang. Seorang lainnya meninggal minggu lalu setelah mengalami koma.
Diketahui, 22 orang penambang itu terjebak di bawah tanah setelah terjadi sebuah ledakan dan kemudian menyumbat ventilator sumur tambang di Hushan, provinsi Shandong Timur itu sejak 10 Januari lalu.
Mereka yang berhasil terdeteksi keberadaannya berhasil disuplai makanan dan obat-obatan yang dikirim melalui terowongan panjang yang dibor oleh tim penyelamat.
Hari Minggu (24/1/2021), 11 orang berhasil dievakuasi dengan selamat.
"Dari Minggu sore hingga sore ini, petugas penyelamat tidak berhenti mencari, dan menemukan sembilan penambang lagi yang terperangkap namun sayangnya semuanya meninggal dunia," tambah Chen Fei.
"Bersama dengan seorang penambang yang meninggal pada hari Kamis, mayat sembilan penambang yang meninggal semuanya diangkat dari tambang," ujarnya seperti dilansir di AFP.
Tim penyelamat, lanjut Chen Fei, tidak akan berhenti mencari sampai penambang terakhir yang tersisa ditemukan.
Laporan menyebutkan, tingginya genangan air bawah tanah di areal tambang menyebabkan operasi penyelamatan menjadi sangat sulit. Namun hal itu tak menghalangi upaya penyelamatan Tim Penyelamat China hingga berhasil mengevakuasi 11 penambang emas dalam keadaan selamat dan 9 penambang lainnya meninggal dunia di tambang emas Hushan, provinsi Shandong. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |