Peristiwa

Gunung Es Mengapung Terbesar Muncul di Antartika

Jumat, 21 Mei 2021 - 07:51 | 51.47k
Gunung es A-76 memiliki panjang 175 km (106 mil) dan lebar 25 km (15 mil). (FOTO: Satelit Copernicus)
Gunung es A-76 memiliki panjang 175 km (106 mil) dan lebar 25 km (15 mil). (FOTO: Satelit Copernicus)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Antariksa Eropa (ESA) menyatakan, sebuah gunung es mengapung terbesar di dunia telah terbentuk dari bongkahan es raksasa dari tepi beku Antartika ke Laut Weddell.

Dilansir Al Jazeera, gunung es yang dijuluki A-76 itu berukuran sekitar 4.320 km persegi (1.668 mil persegi) dan sedikit lebih besar dari pulau Mallorca di Spanyol.

Advertisement

Gunung es terbesar kedua di dunia juga terletak di Laut Weddell (A-23A) yang luasnya sekitar 3.880 km persegi (1.305 mil persegi).

Para ilmuwan melihat A-76 dalam gambar satelit terbaru yang diambil oleh misi Copernicus Sentinel-1.

ESA mengatakan, gunung es tersebut telah pecah dari sisi barat Lapisan Es Ronne Antartika, yang berada di dekat dasar Semenanjung Antartika.

Ronne adalah salah satu lapisan es terapung terbesar yang terhubung ke daratan benua dan meluas ke laut sekitarnya.

"Pemberian anak secara berkala dari bongkahan besar rak-rak itu adalah bagian dari siklus alami," kata Ted Scambos, seorang ahli glasiologi penelitian di Universitas Colorado di Boulder, dan putusnya A-76 tidak terkait dengan perubahan iklim.

Dalam email ke kantor berita Reuters, Scambos mengatakan bahwa Ronne dan lapisan es besar lainnya, Ross, telah berperilaku dalam mode kuasi-periodik yang stabil selama satu abad terakhir atau lebih.

Karena es sudah mengapung di laut sebelum lepas dari pantai, pelepasannya tidak menaikkan permukaan laut, katanya dalam email.

Menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional AS, beberapa lapisan es di sepanjang Semenanjung Antartika, lebih jauh dari Kutub Selatan telah mengalami disintegrasi yang cepat dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena yang diyakini para ilmuwan mungkin terkait dengan pemanasan global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES