Peristiwa

Safari Dakwah, Ustazah Oki Tersihir Keelokan Arsitektur Pendopo Banyuwangi

Rabu, 14 September 2022 - 17:42 | 57.19k
Ustadzah kondang Oki Setiana Dewi berkeliling menikmati keindahan Pendopo  Sabha Swagatha Blambangan. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Ustadzah kondang Oki Setiana Dewi berkeliling menikmati keindahan Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIUstazah Oki Setiana Dewi singgah di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Kunjungannya ke Kabupaten Banyuwangi dalam rangka safari dakwah, salah satunya di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi yang lokasinya berdekatan dengan pendopo.

Sesampainya di pendopo, pendakwah yang akrab disapa OSD itu langsung sigap berkeliling untuk mengamati setiap detail dari arsitektur rumah dinas Bupati Banyuwangi yang berusia kurang lebih hampir 250 tahun tersebut. 

Advertisement

Memang, Pendopo Sabha Swagata Blambangan sendiri merupakan rumah dinas yang ditinggali oleh Bupati Banyuwangi sejak masa pemerintahan Bupati Joko Supaat Slamet. Sebelumnya, pemerintahan kabupaten (Kantor Pemkab) menempati bangunan ini. 

Bangunan ini ada sejak berdirinya Kabupaten Banyuwangi, atau pada masa pemerintahan bupati pertama Tumenggung Wiroguno I atau Mas Alit di tahun 1773.

Pendopo berada di kawasan Taman Sritanjung, taman ditengah kota yang dahulu memiliki nama Lapangan Tegal Masjid. Kawasan ini dahulu adalah kawasan yang diistilahkan sebagai "sistem pemerintahan macapat" di mana Lapangan Tegal Masjid (Taman Sritanjung) sebagai tempat berkumpulnya warga (alun-alun) terdapat di tengah-tengah, lalu Pendopo sebagai pusat pemerintahan di sisi utara lapangan, Masjid Jami’ sebagai tempat ibadah di sisi barat lapangan, penjara sebagai perlambang keamanan (kini menjadi Mall of Sritanjung) di sisi timur lapangan dan Pasar Banyuwangi sebagai pusat kegiatan ekonomi di sisi selatan lapangan.

Oki-Setiana-Dewi-b.jpg

Pendopo ini telah  direvitalisasi dengan konsep hijau (green building) sehingga struktur dan dari bangunan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidupnya, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan.

“Saya senang ke pendopo ini. Ini indah sekali. Tempatnya hijau, rapi, bersih, MasyaAllah,” kata OSD.

OSD lalu melihat rumah khas suku Osing, yakni masyarakat asli Banyuwangi, yang terletak di halaman belakang pendopo. Ustadzah yang mengawali kariernya sebagai pemeran utama dalam film Ketika Cinta Bertasbih itu  nampak mencermati setiap detail dari rumah suku Osing yang pondasinya berupa susunan rangka dengan empat tiang kayu. Rumah itu disusun tanpa satu pun paku, tetapi sebagai gantinya menggunakan pasak pipih, sehingga rumah adat yang begitu khas itu memang memiliki daya tarik tersendiri untuk di kunjungi.

“Unik atapnya,” ujar OSD sembari memotret rumah Using dari handphone-nya.

OSD lalu melihat Sumur Sritanjung yang letaknya tepat di belakang rumah Osing. Sumur tua berusia ratusan tahun ini konon merupakan asal muasal nama Banyuwangi.

Sumur yang menjadi legenda turun menurun ini merupakan perwujudan kesetiaan Sritanjung kepada Sidopekso. Uniknya, air sumur kadang berubah warna bahkan berubah aromanya. Jika air sumur beraroma wangi maka pertanda akan mengalami hal yang baik, sebaliknya jika berbau anyir atau amis akan terjadi hal-hal yang tidak baik.

“Menarik juga, karena saya menyukai sejarah dan cerita rakyat di suatu daerah," imbuh Oki. 

OSD memaparkan bahwa ia akan menceritakan apa yang ia rasakan di Pendopo Banyuwangi selagi keliling berdakwah. Hal itu dilakukan tak lain dan tak bukan agar khalayak lebih mengenal Banyuwangi yang sarat akan kebudayaannya yang amat menarik.

“Saya ingin alam Indonesia yang indah ini bisa dilihat banyak orang,” jelas presenter dan pendakwah itu.

Di sela-sela kunjungannya, OSD juga sempat mencicipi jajanan tradisional hingga kopi Osing khas Banyuwangi. 

“Enak, langsung melek, pasti saya akan kembali ke Banyuwangi,” ujar Ustzah Oki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES