Miliki Sejarah Musik, Menawan Ingin Kota Malang Tak Lupa Sejarah

TIMESINDONESIA, MALANG – Selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Malang memiliki sejarah panjang dalam dunia musik Indonesia. Kota Malang dahulu merupakan bagian dari barometer musik di Indonesia.
"Tahun 1970-an musik rock jadi musik utama arek-arek Malang," kata Calon Wakil Wali Kota Malang dari pasangan Menawan, Ahmad Wanedi, Jumat (2/3/2018).
Advertisement
Wanedi mengungkapkan salah satu program dari pasangan Yaqud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi ialah menjadikan Kota Malang menjadi barometer musik di Indonesia.
Politisi dari PDIP ini mengungkapkan bahwa saat ini musik rock di Kota Malang makin hari, tidak mendapatkan tempat di Kota Malang. Padahal bila melihat sejarahnya, Malang adalah kota yang hidup diiringi oleh musik rock.
Ketika itu, beberapa nama besar seperti Ian Antono, Abadi Soesman, Totok Tewel hingga Sylvia Saartje menjadi bukti bagaimana Kota Malang mampu melahirkan musisi papan atas yang berkualitas.
Konser-konser musik rock yang sering diadakan Pada era 1970-an hinga 1990-an di Pulosari, Stadion Gajayana dan Lapangan Rampal kini hanya diadakan di tempat yang lebih kecil dan keintiman yang lebih rapat.
"Ini yang salah seharusnya kita beri mereka ruang, anak-anak muda itu punya kreativitas yang tak terbatas," tambahnya
Oleh karena itu, ia menilai Kota Malang ke depan harus bisa untuk menggembalikan kembali spirit murik rock seperti pada era 1970-an hingga 1980-an.
"Kita punya radio Senaputra yang selalu mengabarkan informasi soal musik, mereka harus kita rangkul, agar musik dapat disebarkan secara luas," katanya.
Lebih lanjut, Wanedi mengungkapkan bahwa adanya ruang untuk mengapresiasi musisi rock sangatlah penting. Salah satunya dengan mengadakan festival musik sehingga marwah Kota Malang sebagai pusatnya musik rock semakin sahih terlihat.
Hal itu dinilai akan memberikan tuang untuk band Malang yang lahir di tahun 2000-an seperti The Morning After, Screaming Factor, Beeswax dan lainnya untuk saling berkembang.
"Sekali lagi tempat itu penting, kalau mereka tidak punya tempat untuk latihan atau pentas ya sama saja. Kami (Nanda-Wanedi) akan selalu memberi ruang bagi musisi kota Malang untuk berkarya," katanya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |