
TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu permasalahan yang dihadapi Kota Malang saat ini adalah mengenai ekonomi masyarakat yang sangat rendah.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukan gini ratio Kota Malang pada tahun 2017 berada pada angka 0,41. Angka tersebut lebih tinggi dari gini ratio propinsi Jawa Timur yakni sekitar 0,31.
Advertisement
Melihat akan angka yang tersebut, Calon Wakil Walikota Malang dari pasangan Dr Ya'qud Ananda Gudban mengungkapkan bahwa pemerintah harus menerapkan program yang dapat menjangkau masyarakat kelas bawah.
"Gini ratio seperti ini sangat memprihatinkan, pemerintah harus punya program yang mampu menjangkau rakyat kecil," kata Achmad Wanedi saat acara Ngopi bareng 3 Paslon, Jumat (9/3)
"Ekonomi masih dikuasai oleh middle man," tambahnya
Oleh karenanya untuk menjangkau masyarakat kelas bawah, Wanedi tegaskan bahwa pemerintah harus menjadi agregator untuk para UMKM khususnya yang ada di Kota Malang
"Pemerintah harus jadi agregator untuk UKM, itu yang dibutuhkan masyarakat kecil saat ini," ujarnya
Berdasarkan pertemuannya dengan sejumlah UMKM, Wanedi sampaikan bahwa banyak banyak UMKM yang saat ini telah mati. Supply material atau bahan pokok yang menunjang produksi kebanyakan berasal dari luar Kota Malang.
"Bukan dari lokal, jadi ketika distop pengirimannya maka produksinya mati," katanya
Oleh karenya perlu dilakukan regulasi yang mendorong para UMKM kecil mampu bersaing dengan perusahaan besar lainnya.
Tak hanya itu, peran serta generasi muda menjadi salah satu batu loncatan bagi para UMKM yang ada untuk memiliki daya saing global.
"Banyak aset-aset generasi muda yang punya potensi. Jangan sampai justru anak-anak muda yang punya kreatifitas diambil oleh kota lain," timpalnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |