
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan lima kriteria atau calon yang bisa mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2019.
Menurut Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Rommy), berdasarkan analisisnya, Jokowi membutuhkan sosok wakil presiden yang mampu mengawal narasi besar NKRI yang dibangun atas dua pondasi besar yakni nasionalisme dan agama.
Advertisement
"Antara agama dan kekuasaan harus berjalan seiring dan seimbang," kata Rommy dalam sebuah pernyataan Selasa (13/3/2018).
Sejak kepemimpinan Bung Karno-Bung Hatta sampai Jokowi-JK saat ini, katanya, kepemimpinan nasional selalu merefleksikan dua narasi besar ini. "Itu menunjukkan bahwa dwi tunggal narasi ini tak terpisahkan," ujarnya.
Yang kedua, Jokowi butuh sosok yang agamis yang mampu mengurangi ujaran kebencian bernuansa SARA karena lawan-lawan politiknya masih selalu melabeli Jokowi dengan merek "anti-Islam, prokomunis, dan pro-RRC".
"Figur seagamis apa pun memang tidak akan serta-merta menghilangkan ujaran kebencian, tapi setidaknya akan mengurangi. Syaratnya figur pendamping tersebut memang memiliki nuansa agamis yang asli dan kuat. Jangan figur nonagamis yang diagamiskan," katanya.
Disamping itu, Jokowi perlu figur yang mampu memahami kaum milenial. Mengingat 39 persen pemilih pada 2019 berusia di bawah 40 tahun maka cawapres dari kalangan muda menjadi sangat diperlukan.
"Karena mereka memiliki selera, 'gimmick', dan gaya komunikasi yang berbeda dengan generasi 'baby boomers'," kata Rommy .
Kriteria berikutnya aalah figur yang memiliki pengalaman dan kompetensi intelektual menghadapi disrupsi ekonomi, transformasi digital dan persaingan di era Revolusi Industri 4.0.
"Figur populis belaka, nirkapasitas, akan menjadi persoalan jika nantinya terpilih. Pengalaman intelektual mengelola jabatan publik baik di eksekutif atau legislatif menjadi perlu," katanya.
Dan yang terakhir, Jokowi perlu figur yang dapat memberi sumbangan elektabilitas meskipun tidak mutlak mengingat elektabilitas Jokowi yang sudah cukup tinggi serta mesin partai-partai pengusung yang cukup banyak meniscayakan pergerakan lapangan lebih leluasa.
Namun, yang terpenting, kata Rommy, adalah Jokowi mesti diwakili orang yang membuat dia merasa nyaman dan bisa mengikuti irama kerjanya.
"Nah, yang terakhir ini sudah soal nasib karena bisa diterima atau tidak adalah soal hati. Betapapun ia memenuhi kriteria, kalau Pak Jokowi nggak sehati, bagaimana bisa mendampingi? Maka saya sebut, dalam pandangan PPP ada lima syarat dan satu hati," kata Rommy. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : Antara News |