Politik

Fahri Hamzah: Pak JK Hanya Dimanfaatkan Jokowi

Senin, 23 Juli 2018 - 23:22 | 89.17k
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai bahwa Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) hanya akan dimanfaatkan Presiden Jokowi jika maju kembali menjadi Cawapres di Pilpres 2019.

Menurut dia, diliriknya JK oleh Jokowi hanya untuk meningkatkan kantong suara Jokowi di wilayah Indonesia bagian Timur dan mendapatkan suara kelompok Islam.

Advertisement

"Pak JK itu cuma di pakai-pakai kawasan timur, Islamnya dipakai," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Wakil rakyat yang dipastikan tak maju kembali dalam Pileg 2019 nanti ini mengungkapkan bahwa peran JK di era Jokowi dipersempit. Hal tersebut dapat dilihat ketika konflik umat islam meruncing. JK tak bisa berbuat banyak.

Padahal semua elit dan kalangan agama tahu bahwa JK kuat dalam menjalankan ajaran Islam dan juga JK dikenal lihai dalam mengatasi konflik Sara.

"Kenyataannya kan nggak ada (pengaruh). Justru di zaman sekarang ini terjadi kekacauan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Fahri pun membandingkan kepemimpinan Jokowi dengan SBY ihwal konflik sara dan kehadiran negara terhadap orang-orang beragama.

"10 tahun Pak SBY berkuasa, itu tenang saja orang-orang, (tidak ada) itu kiai-kiai atau ustadz ditangkap, dipenjara, ada juga penindakan terorisme segala macam tapi enggak jadi konflik ideologi kayak sekarang. Ini kan konflik ideologi karena diadu-adu, karena ada segelintir orang yang dari awal itu (menginginkan)," tegas dia.

Tak tanggung-tanggung, Fahri bahkan menyinggung pernyataan Jokowi perihal pernyataannya yang mengatakan bahwa agama tak boleh dicampuradukan dengan politik.

Hal ini, kata dia justru membuat keadaan  menjadi semakin parah.

"Ada pidato dari pembesar di negara ini yang mengatakan hari akhirat itu fiksi katanya, kan ngawurnya mereka ini kan," sindirnya.

Lantaran massa sudah sangat terkotak-kotak dia pun mewanti-wanti agar semua pihak untuk waspada dalam menghadapi Pilpres 2019. Sebab, menurut dia dengan hanya menghadirkan dua kubu dalam Pilpres maka keadaan tersebut semakin menakutkan. "Kalau kubu Pilpres itu cuma dua (calonnya dua) ini akan keras sekali, Itu waspadalah ini. Saya nyatakan ini sebagai waspada bukan mengadu-ngadu," kata Fahri Hamzah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES