Politik

Ujang Komarudin Yakin Posisi UAS dalam Pilpres 2019 Netral

Kamis, 07 Maret 2019 - 22:07 | 176.95k
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak akan memihak kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019.

Dirinya menyebut UAS masuk dalam lima ulama berpengaruh dan akan didengar ucapannya oleh masyarakat Indonesia. Sehingga ada potensi meraup suara jika UAS akhirnya menyatakan keberpihakannya dalam memilih calon presiden.

Advertisement

"Saat ini UAS tidak berpihak kemana-mana. Netral. Tidak ke kubu 02, dan tidak juga ke kubu 01," kata Ujang kepada TIMES Indonesia, Kamis (7/3/2019) malam.

Sebelumnya, posisi UAS dalam pilpres 2019 sempat menjadi perhatian publik. Pasalnya, hasil dari sebuah lembaga survei menunjukkan UAS memberikan dampak dan pengaruh yang cukup besar bila bergabung dengan salah satu kubu.

Kendati demikian, Ujang menilai saat ini UAS hanya ingin fokus dakwah dan tak ingin terlibat dengan urusan politik. "Awalnya memang UAS diidentikkan mendukung kubu 02. Tapi saat ini UAS tidak mendukung siapapun diantara dua kubu tersebut," ungkapnya.

"Saat ini UAS tidak memihak kemana-mana. Hanya ingin berdakwah saja," sambung Ujang.

Seperti diketahui, UAS sebelumnya memang dipersepsikan dekat dengan capres 02, Prabowo Subianto. Hal itu disebabkan karena dirinya pernah diajukan oleh kelompok ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) sebagai cawapres Prabowo saat Ijtima Ulama pertama.

Namun ajakan tersebut ditolak secara halus oleh UAS. Selain itu baru-baru ini juga beredar sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut UAS mengatakan tak akan berceramah dalam acara yang mengundang capres dan cawapres yang mengikuti kontestasi Pilpres 2019 dengan alasan menjaga netralitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES