Pantun Madura Bupati Anas Semarakkan Kampanye Terbuka Jokowi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – "Kacepot gulana merah, salah lopot nyoon sapora," ucap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam bentuk pantun Madura saat menutup pidatonya saat kampanye terbuka Capres Petahana nomor urut 01 Jokowi di taman Blambangan, disambut meriah oleh puluhan ribu lautan manusia, Senin (25/3/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati promotor pariwisata Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berpidato dalam kampanye terbuka Jokowi, yang dihadiri sejumlah tokoh, seperti Gubernur Jatim dan Dewan Pembina JKSN Jokowi-Maruf Amin, Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid.

Advertisement

Dirinya mengajak seluruh masyarakat Banyuwangi untuk memenangkan presiden Jokowi pada 17 April 2019 mendatang, agar terpilih untuk kedua kalinya di Indonesia.

"Karena hari ini hari kerja, mbok Yem, yu Nah, yu Tun masih di pasar, akan berangkat saya bilang, tidak usah berangkat yang penting nyoblos bapak presiden Jokowi," katanya.

Terimakasih Bapak Presiden Jokowi, lanjut Anas, berkat bantuan pemerintah pusat yang luar biasa, Banyuwangi sekarang mengalami perkembangan yang luar biasa. Mulai dari pembangunan airport Banyuwangi, Taman Nasional Alas Purwo, Waduk Bajul Mati, pabrik kereta api, kampung online, dan lainnya.

Menurutnya, perintah langsung Presiden Jokowi tentang performa pelayanan rakyat yang harus selalu dioptimalkan, telah diembannya dengan penuh kesungguhan. Buktinya, lanjut Anas, Banyuwangi sudah memiliki mal pelayanan publik, sehingga masyarakat bisa mengurus segala sesuatunya pada satu titik saja.

"Termasuk ada mal pelayanan nikah, jadi yang jomblo tidak punya uang untuk dapat surat nikah bisa langsung ke sini, tapi syaratnya harus membawa calon," kata Bupati Anas.

Kampanye terbuka tersebut, juga dihadiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoe, dan jajaram Tim Kampanye Nasional termasuk Ketua TKN Erick Thohir. 

Pantun Madura Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam kampanye terbuka Jokowi di Taman Blambangan tersebut dapat diartikan dalam bahasa indonesia, yang berarti, Kue keciput (kue kering dengan biji wijen) berbalut gula merah, kalau ada kesalahan dan kekhilafan mohon dimaafkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.