Politik

Aktivis Muda Nasionalis Dukung Mufti Anam Jadi Cabup Banyuwangi, Siapa Ditolak?

Jumat, 20 Maret 2020 - 14:50 | 242.32k
Dodik Wahyudi, aktivis nasionalis Banyuwangi. (Foto : Istimewa)
Dodik Wahyudi, aktivis nasionalis Banyuwangi. (Foto : Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Masyarakat menolak Ipuk Fiestiandani, tapi mendukung dr H Mufti Aimah Nurul Anam menjadi kandidat Calon Bupati atau Cabup Banyuwangi. Kesimpulan tersebut tercetus dalam diskusi yang digelar sejumlah aktivis muda nasionalis di Villa Gumuk Emas, Dusun Paludem, Desa Palurejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Forum yang dihadiri aktivis lintas elemen ini menilai Mufti Anam, sapaan akrab dr H Mufti Aimah Nurul Anam lebih memiliki kecapakan, kemampuan serta kualitas intelektual yang mumpuni.

Advertisement

Adik kandung bupati Abdullah Azwar Anas tersebut juga dianggap lebih terbuka, dekat dengan wong cilik dan memiliki kepedulian lintas sektor. Yang tak kalah penting, berkat bimbingan sang kakak, dia juga memiliki jaringan luas.

Aktivis-nasionalis-Banyuwangi.jpgAktivis nasionalis Banyuwangi, sedang bersama Mufti Anam. (Foto : Istimewa)

"Beliau Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Jawa Timur, dia juga peduli pada sepak bola, hingga dipercaya untuk posisi Komite Medis Asprov PSSI Jawa Timur juga. Jika tidak memiliki kepedulian, kan tidak mungkin mas Anam bisa dipercaya menempati posisi tersebut," ucap Rudi Jose, aktivis sekaligus manajer klub sepakbola Persewangi, Jumat (20/3/2020).

Sementara Dodik Wahyudi, salah satu aktivis Kecamatan Muncar, sekaligus tuan rumah diskusi, juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, dibanding Ipuk, Mufti Anam lebih memiliki kelayakan. Sekaligus mampu meminimalisir munculnya isu politik dinasti di masyarakat.

Kenapa mampu menepis isu politik dinasti?. Karena kemampuan Mufti Anam sudah diakui publik di Banyuwangi. Bahkan dalam pencalegan, pemuda dengan wawasan luas tersebut mampu menyabet kursi di DPR RI.

"Untuk itu kami harap DPP PDI-P, serta sejumlah partai lain yang kemungkinan akan menjadi partai pengusung, bisa menjadi jembatan aspirasi masyarakat Banyuwangi, yakni memilih Mufti Anam sebagai kandidat Cabup Banyuwangi," katanya.

Manajer-PErsewangi.jpgManajer Persewangi Banyuwangi, Rudi Jose. (Foto : Istimewa)

Hari Suharto, dari perwakilan kader PDI Perjuangan Banyuwangi menegaskan bahwa dia bersama sejumlah kader lain sudah tentu akan mendukung sesama kader.

Bicara Mufti Anam dan Ipuk, pria yang biasa dipanggil Hari Cablak ini mengaku lebih mendukung Mufti. Alasannya cukup mendasar, adik bupati Anas tersebut adalah kader PDI Perjuangan dan sudah terbukti pernah berbuat untuk partai banteng.

"Siapapun yang bukan kader dan tidak pernah berbuat untuk PDI P, kita tolak! Anam kader partai dan sukses menyumbang kursi di DPR RI, itu jelas pernah berbuat untuk PDI P dan Bu Ipuk bukan kader dan tidak pernah berbuat untuk PDI P," cetusnya.

Diskusi ini dihadiri sejumlah aktivis lintas latar belakang. Selain Rudi Jose, Dodik Wahyudi, dan Hari Suharto, hadir pula Wahyu Widodo alias Raja Sengon serta sejumlah pentolan pergerakan Banyuwangi lainnya. Hasil diskusi sendiri adalah mendesak PDI Perjuangan, serta sejumlah partai pengusung lain, untuk memutuskan Mufti Anam sebagai kandidat Cabup Banyuwangi 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES