Politik Pilkada Serentak 2020

Meski Tertunda di Pilwali Surabaya, Gus Hans Tak Lupakan Jasa Para Relawan 

Jumat, 04 September 2020 - 12:45 | 32.63k
Gus Hans bersama para relawan saat acara tasyakuran, Kamis (3/9/2020) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gus Hans bersama para relawan saat acara tasyakuran, Kamis (3/9/2020) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dunia politik memang dinamis dan penuh kejutan. Tak peduli kalah atau menang, bagi calon yang tertunda melaju di bursa Pilwali Surabaya, memiliki jiwa pemimpin itu mutlak. Tak akan pudar begitu saja, terutama dalam merangkul para relawan yang telah memberikan dukungan. 

Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans bahkan menggelar tasyakuran kendati belum beruntung meraih rekom dari PDI Perjuangan. Rencananya, ia digandeng oleh Whisnu Sakti Buana. Namun keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati jatuh pada pasangan Eri Cahyadi-Armuji. 

Advertisement

Gus-Hans-2.jpg

Sehari pasca rekom tak berpihak, Gus Hans justru langsung menggelar tasyakuran bersama relawan di Kedai Sodus, Surabaya, Kamis (3/9/2020) petang. Sebagai bentuk syukur karena telah melalui proses bersama. 

"Ini adalah tradisi saya untuk tidak mudah melupakan siapa yang telah mensupport saya dari awal sampai akhir," ungkapnya. 

Ia berharap jiwa besar ini juga bisa menjadi tradisi baik bagi para politikus lain. Istilahnya, kacang jangan sampai lupa kulit. 

"Jangan sampai kalau sudah selesai hajatnya lupa sama orang-orang yang telah membantunya. Dan saya kira  para relawan inilah yang membuat saya bisa tetap berjalan hingga pada titik yang sekarang ini," imbuh Gus Hans. 

Lantas apakah suara para relawan ini akan diarahkan untuk mendukung paslon lain? Gus Hans menjawab singkat, butuh waktu. 

"Tadi sudah saya sampaikan saya akan menyampaikan kepada mereka tentang kemana-mananya berikan waktu saya untuk bisa bersikap mungkin ya seminggu dua minggu ini nanti akan kita arahkan kemana," tandasnya.

Namun secara pribadi, Gus Hans tunduk pada keputusan Partai Golkar. Pihaknya tidak bisa mengarahkan para relawan sesuai keinginan personal sebagai kader partai. Karena para relawan ini justru kebanyakan dari komunitas warga maupun masyarakat secara luas. 

"Mereka ini justru tidak ada yang Golkar, yang Golkar hanya mungkin 5 persen saja. Sehingga saya atas nama dengan teman-teman ini akan berdiskusi sesuai yang diinginkan bersama-sama," tandasnya. 

Jika kembali ke partai, Gus Hans menegaskan akan melanjutkan tugas sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah IV meliputi Mojokerto, Tuban, Nganjuk dan sebagainya. 

"Jadi saya akan fokus ke sana," tegasnya. 

Sementara menanggapi keputusan DPP PDI Perjuangan, tak jadi masalah bagi Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar, Darul Ulum, Peterongan, Jombang ini. 

Gus-Hans-3.jpg

"Itu adalah sebuah proses politik dan itu bagi kita yang paham tentang politik itulah dinamika politik dan biarkan saja itu bisa menjadi catatan sejarah yang kita lakukan itu bisa saja menit per menit detik per detik bisa berubah. Tidak masalah," ungkapnya legawa. 

Pasca rekom tersebut, baik internal Wisnu Sakti maupun Gus Hans juga telah melakukan komunikasi politik untuk menentukan langkah lanjutan. 

"Orang-orang WS sudah saling komunikasi politik dan kita juga akan menjalin komunikasi politik dengan siapapun dan itu sah-sah saja," ucap Gus Hans. 

Soal Figur Eri-Armuji? 

Gus Hans mengaku belum mengenal dekat sosok Eri Cahyadi dan Armuji kecuali di baliho yang bertebaran pada tiap sudut kota. 

"Saya belum mengenal Eri ya, tahu banyak tentang dia kecuali di baliho-balihonya saja yang di belakangnya ada Bu Rismanya. Menurut saya perbedaan pikiran saya dengan Eri di situ," terangnya. 

"Saya ingin menjadi (diri) saya. Kalau misalnya ada orang yang di mana-mana di belakangnya ada nama besar, khawatirnya orang ekspetasinya di belakangnya itu dan sebaiknya itu dikurangi menurut saya agar bisa menjadi diri sendiri," demikian saran Gus Hans. 

Wacana Poros Ketiga

Perihal wacana poros ketiga yang kemungkinan mengusung dirinya, Gus Hans menanggapi santai. Lebih lanjut, pihaknya tengah melakukan konsultasi dengan Partai Golkar dan koalisi partai non parlemen yang memang sejak awal mendukungnya. 

Bahkan ada partai yang sudah bergabung dengan salah satu kontestan tersebut menghubungi dirinya. 

"Dia personal (dan) akan membawa partai. Sekarang kan nggak jelas kelihatan partai tapi yang memutuskan (satu) orang," ucap Gus Hans berkelakar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES