Pasangan SANDI Siap Jika Pilbup Malang Ditunda
TIMESINDONESIA, MALANG – Pasangan SANDI (Sanusi-Didik) sedang mengumpulkan semua aspirasi tentang sejumlah desakan agar Pilkada Serentak 2020 (Pilbup Malang) ni ditunda menyusul semakin masifnya infeksi Covid-19 di Indonesia.
Ketua Tim Pemenangan SANDI, Hari Sasongko juga tidak mengelak dari gemuruhnya desakan itu. "Kami siap kapanpun pilkada dilaksanakan," katanya kepada TIMES Insdonesia, Senin (21/9/2020) pagi.
Ia mengakui kemungkinan itu memang bisa saja terjadi. Pihaknya terus secara cermat mengumpulkan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
"Sekarang kan masih ditampung dulu itu oleh para penyelenggara pemilu, Pemerintah dan DPR RI," katanya.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini mengatakan, pasangan SANDI tetap siap mengikuti kebijakan yang akan diputuskan baik oleh KPU RI maupun dari Kemendagri.
Yang pasti, kata Hari Sasongko, bila penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 ini ditunda, maka konsekuensinya adalah pengaruh terhadap anggaran yang telah dibebankan pada APBD.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Malang mengalokasikan Rp 85 miliar untuk pilkada serentak. Namun KPU Kabupaten Malang sempat mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 29 miliar untuk penerapan protokol kesehatan penanganan dan pencegahan Covid-19 pada pilkada serentak sesuai Peraturan KPU RI (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020.
Penambahan pembiayaan penanganan Covid-19 itu sumbernya dari APBN. Anggaran itu diperuntukkan penanganan Covid-19 seperti untuk pengadaan APD, rapid test, vitamin, dan semua yang berkaitan dengan protokol kesehatan.
Sementara itu Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM ketika dihubungi juga menyatakan sampai saat ini tidak ada indikasi penundaan pelaksanaan Pilkada serentak 2020 (Pilbup Malang). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Malang |