Politik Pilkada Serentak 2020

Timses Kelana-Astutik Siapkan 100 Ribu Koordinator di 3.529 TPS

Minggu, 04 Oktober 2020 - 12:44 | 89.67k
Koordinator Relawan Guyub Rukun Paslon Berkelas (Bersama Kelana-Astutik), Haji Dondik Agung S usai Bimtek Dapil VI di Waru, Sidoarjo, Minggu (4/10/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Koordinator Relawan Guyub Rukun Paslon Berkelas (Bersama Kelana-Astutik), Haji Dondik Agung S usai Bimtek Dapil VI di Waru, Sidoarjo, Minggu (4/10/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Relawan pasangan nomor urut tiga, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik (Kelana-Astutik) mulai bergerak masif untuk mendulang suara di Pilbup Sidoarjo 2020. Termasuk menyiapkan 100 ribu koordinator di total 3.529 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Kita fokus dengan konsep yang diberikan konsultan, yaitu membuat satu sistem sampai turunan ke bawah, sampai Kor-TPS,” kata Koordinator Relawan Guyub Rukun Paslon Berkelas (Bersama Kelana-Astutik), Haji Dondik Agung S usai Bimtek Dapil VI di Waru, Sidoarjo, Minggu (4/10/2020).

Advertisement

Timses Kelana Astutik 2

Artinya, jelas pria yang akrab disapa Abah Don tersebut, koordinator harus terpenuhi di 3.529 TPS yang ada.

“Kita sudah bekerja sama dengan konsultan, maka kita kita bekerja secara masif berdasarkan by validasi dan verifikasi,” ucapnya.

Berapa koordinator TPS yang disiapkan? Kalau dari relawan Guyub Rukun — terdiri dari 32 elemen relawan di Kabupaten Sidaorjo — targetnya yakni 100 ribu atau 30 koordinator per TPS.

“Mungkin kita akan ajukan mereka untuk diberi SK, juga Kordes (koordinator di tingkat desa), sebagai bentuk apresiatif beliau adalah pejuang di titik terbawah,” ujarnya.

Timses Kelana Astutik 3

30 koordinator TPS tersebut, lanjut Abah Don, berbasis keluarga alias minimal mengamankan suara dari keluarga atau kerabatnya. Sebab, dalam situasi pandemi Covid-19, mendatangi setiap rumah juga menjadi persoalan tersendiri.

Dengan 30 koordinator TPS, soal target suara, Abah Don menuturkan, anggap saja satu koordinator TPS bisa mengamankan lima suara berbasis keluarga, maka akan terkantongi 529.350 suara. Hitung-hitungannya: 5 x 30 = 150 per TPS x 3.529 TPS = 529.350 suara.

Jika menilik jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilbup Sidoarjo 2020 sebanyak 1.413.056, apakah artinya 529.350 tersebut merupakan angka kemenangan untuk Kelana-Astutik?

“Itu terget ya, dan ini bicara dari satu kaki, dari sisi relawan yang diinstruksikan ketua umum. Dari situ masih perlu data besar, perlu satu proteksi yang benar, ada yang ganda atau tidak,” ucapnya.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Kelana-Astutik, Haji Masnuh berharap setelah bimtek ini tidak ada lagi perbedaan pendapat, baik dari Parpol pengusung, pendukung, maupun relawan.

“Saatnya menyamakan satu tujuan, satu hati, untuk mengais suara sebanyak-banyaknya demi kemenangan pasangan Bapak Kelana dan Ibu Dwi Astutik. Kerja, Kerja, Kerja, mengais suara,” katanya.

Sedangkan terkait potensi black campaign selama kampanye, Masnuh tak memungkiri hal itu selalu terjadi di hajatan demokrasi tapi pihaknya sudah melakukan antisipasi.

“Misalnya soal ‘gorengan-gorengan’ kampanye di masa pandemi Covid-19 ini, kita akan lebih jeli. Termasuk tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan,” kata Ketua Timses Kelana-Astutik(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES