Video Kampanye SARA di Pilbup Sidoarjo Ditangangi Gakkumdu

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Sidoarjo mendalami video viral dugaan kampanye hitam bermuatan SARA salah satu tokoh agama mendukung Paslon nomor urut 2, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi saat ceramah di kawasan Tanggukangin Sidoarjo.
Video berdurasi 2.45 menit tersebut merekam Ketua MWC NU Tanggulangin Zainal Hayat saat mengisi ceramah di kegiatan rutin bulanan NU yakni Lailatul Ijtima di Kecamatan Tanggulangin. Dalam ceramahnya Zainal Hayat menyelipkan agar mendukung Paslon Nomor Urut 2 yakni Gus Muhdlor-Subandi dengan membawa isu Suku, Ras, Agama dan Antar golongan (SARA).
Advertisement
“Kami (Gakkumdu) sepakat untuk mendalami video tokoh Agama yang dalam ceramahnya di duga berbau SARA tersebut,” ucap Komisioner Bawaslu Divisi Penindakan Penanganan Pelanggaran Pemilu, Agung Nugraha ketika dikonfirmasi jurnalis, Rabu (4/11/2020).
Tim Gakkumdu yang terdiri dari unsur Kepolisian (Polresta Sidoarjo), Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo dan Bawaslu Sidoarjo sudah melakukan rapat dan berdiskusi terkait adanya temuan video viral tersebut.
"Hasil diskusi dan evaluasi tim Gakkumdu, maka Gakkumdu sepakat memutuskan untuk mendalami temuan pelanggaran tersebut," tegas Agung.
Diberitakan sebelumnya H. Daryanto warga Wonoayu, Sidoarjo melaporkan video yang viral di Whatsapp serta Media Sosial yang berisi rekaman Ketua MWC NU Kecamatan Tanggulangin, Zainal Hayat.
"Jika paslon 1 yang jadi, di sana ada orang PKS-nya, PKS itu ada HTI-nya. Jika Paslon Nomor 1 jadi, maka Bapak dan Ibu nantinya diajak pakai celana cingkrang dan pakai cadar semua. Padahal kita ingin HTI menyingkir dari Sidoarjo," bunyi ceramah dalam video tersebut.
Dalam rekaman video yang ditunjukkan Daryanto di HP-nya saat ditemui di Kantor Panwascam Kecamatan Tanggulangin, Selasa (27/10/2020), juga berisi ajakan agar tidak memilih paslon nomor urut 3 yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kalau Bapak dan Ibu jika pilih nomor urut 3 itu didukung PAN. PAN itu adalah grupnya Muhammadiyah, jika nomor 3 jadi maka Bapak dan Ibu di langgar atau mushola serta masjid dilarang khunut," imbuh Daryanto meniru ucapan di video yang viral tersebut.
Daryanto meminta agar pihak terkait memproses video viral tersebut agar tidak ada lagi kampanye hitam yang dilakukan Paslon peserta Pilkada Sidoarjo, karena ini mencederai demokrasi serta membuat Pilkada Sidoarjo tidak damai dan Aman.
"Tujuan laporan saya tidak lain pihak terkait Bawaslu, Gakumdu memproses semua temuan laporan masyarakat terkait adanya kampanye yang melanggar. Apalagi video yang viral ini mengandung adu domba unat muslim. Saya minta ditindak tegas," harap Daryanto.
Perlu diketahui Pilbup Sidoarjo di ikuti tiga pasang calon bupati dan wakil bupati yang bertarung di pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang. Paslon nomor urut 1 , Bambang Haryo Soekartono (BHS)- Taufiqulbar yang diusung Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat dan PPP, Paslon Nomor urut 2, Ahmad Muhdlor Ali- Subandi diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Paslon nomor urut 3, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik yang di usung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |