Politik

Sudarwati Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan

Minggu, 13 Desember 2020 - 18:39 | 159.83k
Sudarwati menunjukkan kerajinannya yang dibuat dari sampah plastik, Minggu (13/12/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Sudarwati menunjukkan kerajinannya yang dibuat dari sampah plastik, Minggu (13/12/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Saat kebanyakan orang menganggap bekas bungkus plastik hanya sebagai sampah, namun tidak bagi Sudarwati. Perempuan asal Desa Sumberagung kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar itu menyulap sampah plastik menjadi barang kerajinan seperti tas, dompet dan gantungan kunci. Pada akhirnya, barang bekas plastik tersebut memiliki fungsi dan nilai ekonomis.

"Apalagi di tengah pandemi Covid-19, membuat kerajinan adalah kegiatan yang cocok karena dikerjakan di rumah," ucap Sudarwati mengawali perbincangan dengan Times Indonesia, Minggu (13/12/2020).

Advertisement

Sudarwati mengatakan, kepawaian mengolah sampah plastik menjadi kerajinan ia dapat dari pelatihan tiga tahun yang lalu.

SudarwatI B

Waktu itu, Pemerintah Desa Sumberagung mengadakan pelatihan kerajinan bagi ibu rumah tangga.

"Alhamdulillah bermula dari itu saya bisa mengembangkan kemampuan untuk mengolah sampah menjadi barang yang manfaat, seperti tas, dompet dan gantungan kunci," urainya.

Dari pelatihan itu Sudarwati mulai melakukan percobaan dan latihan secara mandiri dirumahnya. Perlahan namun pasti, ia mulai piawai dan berani untuk memasarkan produknya kepada masyarakat dengan dibarengi ketekunan dan motivasi yang kuat

"Awalnya motivasi saya hanyalah untuk menjaga kebersihan alam dari sampah-sampah plastik yang saya jumpai di pinggiran jalan," sambung Sudarwati.

Sudarwati menceritakan, untuk mendapatkan sampah plastik diolah menjadi kerajinan, ia dibantu sang suami. Suaminya mengumpulkan sampah plastik dari pedagang kopi yang ada dipinggiran sungai.

"Setiap malam sepulang dari bekerja, suami selalu membawa satu kresek penuh bekas bungkus kopi,” tambahnya.

pada awalnya tak banyak tetangga Sudarwati yang bersedia dimintai sampah bekas plastik. Menurutnya, ada beberapa warga yang berfikir bahwa bekas bungkus kopi atau sebagainya yang terbuat dari plastik hanya sampah dan tak mungkin layak untuk dijual.

Namun seiring berjalannya waktu dengan produk kerajinan yang ia hasilkan, tetangga mulai bersedia untuk mengumpulkan sampah plastik untuk diberikan kepadanya.

“Saya tak patah semangat, secara perlahan saya tetap telaten mengkampanyekan kepada masyarakat agar sadar tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan potensi sampah plastik untuk di daur ulang,” tutur perempuan 39 tahun itu.

Berkat ketelatenan dan kesadaran masyarakat, saat ini, tetangga sudah secara disiplin mengantar sampah ke rumah Sudarwati, atau dengan menaruh sampah plastik di depan rumah masing-masing untuk diambil Sudarwati.

"Alhamdulillah, sekarang warga sudah cerdas dan memiliki pemahaman tentang manfaat sampah plastik," sambungnya.

Sudarwati mengaku tujuan utama mengolah sampah plastik bukanlah untuk mencari laba atau keuntungan tetapi untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di sekitar lingkunganya. seandainyapun dari kegiatan itu terdapat keuntungan, baginya hanyalah bonus dari usaha yang telah ia lakukan.

"Saya bersyukur, karena walau tak begitu banyak, saya bisa mendapatkan rejeki dari hasil produk kerajinan yang saya buat," katanya.

Sudarwati tidak bisa memastikan berapa waktu yang ia butuhkan untuk menyelesaikan satu kerajinannya. Lantaran, ia mengerjakannya pada malam hari. karena kalau pagi sampai siang Sudarwati bekerja di sawah.

"Untuk dompet sekitar 3-5 jam, paling lama itu tas yang ukuranya besar, bisa berhari-hari, kalau tidak ke sawah bisa selesai dua harian,” jelasnya.

Usaha kerajinan Sudarwati termasuk masih sangat kecil. Ia hanya mendapatkan 5-10 pesanan dalam sebulan. Ia mematok harga kerajinannya mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 90 ribu, tergantung jenis dari kerajinan itu sendiri.

"Saya hanya mengerjakan kalau ada pesanan. Saya juga masih terkendala bagaimana memasarkan kerajinan dari sampah plastik ini secara luas," urai Sudarwati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES