Politik

Muktamar IX PPP Gerakan Kultural, Taj Yasin Kiblat Persatuan Ummat

Jumat, 18 Desember 2020 - 22:00 | 47.03k
Taj Yasin Maimoen Zubair Saat di kediaman Megawati Soekarnoputri (18/12/2020) (Foto: Dok. Taj Yasin)
Taj Yasin Maimoen Zubair Saat di kediaman Megawati Soekarnoputri (18/12/2020) (Foto: Dok. Taj Yasin)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Kemunculan nama putra mendiang KH Maimoen Zubair, Taj Yasin menjadi calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar IX menjadi secercah harapan bagi militan cultural PPP. 

Pasalnya, Taj Yasin atau lebih dikenal Gus Yasin saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Tengah juga putra tokoh pejuang PPP dan Nahdlatul Ulama, Mbah Moen. 

Advertisement

Taj Yasin Maimoen Zubair 2

"Gus Yasin akan lebih dikehendaki kultural sebab aura kharismatik Mbah Moen secara kultur daerah, wilayah DPC, DPW memang beliau relatif kuat di arus bawah," kata ketua gerakan Kultural moral PPP Nasional Lora Abdul Fattah dikonfirmasi TIMES Indonesia, Jumat (18/12/2020) 

Setelah merosot pamor partai PPP di pemilu 2019 dan konflik internal partai, Jumat Malam (18/12/2020), partai bertambah ka'bah membuka Muktamar ke IX dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2020-2025. Dimana mengerucut dua sosok nama sebagai caketum yakni Suharso Monoarfa dan Gus Yasin. 

"Kemunculan Gus Yasin ibarat cahaya terang ditengah kegelapan akan bangkitkan semangat dan asa baru demi keberlangsungan PPP kedepan," imbuh Lora Fattah

Taj Yasin Maimoen Zubair 3

Dalam deklarasi pencalonan Gus Yasin yang posting ke Instagramnya Taj Yasin sebagai caketum PPP, dia menegaskan adanya dorongan kuat melakukan pembenahan dan menegakan marwah partai yang sudah 46 tahun berjuang kepentingan ummat. 

"Awalnya saya ragu menerima tawaran serta dorongan militan partai karena tidak memiliki material yang cukup untuk maju caketum PPP, " tulis Gus Yasin dikonfirmasi TIMES Indonesia, Jum'at (18/12/2020). 

Berawal dari gerakan dan dorongan militansi untuk tetap ber PPP di wilayah dan daerah, memantapkan niatnya maju sebagai ketua umum partai PPP yang sudah membesarkan nama dan akrab dilingkungan keluarganya. 

"PPP harus kembali dibangun martabat dan kembali menegakkan marwahnya berjuang konsisten ditengah kepentingan ummat," tutupnya

Diketahui Muktamar di Makassar berlangsung tanggal 18-21 Desember 2020, dalam perebutan ketua umum PPP antara Monoarfa Dan Gus Yasin mulai berhembus kabar kurang sedap dari sebagian muktamirin yang mengkhawatirkan bila terjadi politik transaksional dalam bursa pemilihan ketua umum. 

"Kami harap muktamirin yang punya hak suara masih memiliki idealisme dan komitmen kuat untuk menjaga marwah partai dengan cara -cara bermoral dan elegan dalam penentukan ketua umum PPP," harap ketua Santri Matoh sayap partai dan juga ketua Asparagus Jawa Timur, KH Nur Chamid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES