Harapan Jenong Sasagon kepada Bupati Bandung Terpilih

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Asep Jenong Sasagon, yang populer disebut Jenong, adalah salah satu publik figur atau seniman yang turut mendampingi Bupati Bandung terpilih HM Dadang Supriatna sejak masa kampanye hingga saat ini.
Karena kedekatannya bersama Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, Jenong mengaku dirinya tidak memasang tarif selama mendampingi Kang DS, sapaan Dadang Supriatna mencalonkan diri sampai terpilih menjadi Bupati Bandung.
Advertisement
"Saya tidak pasang tarif ke Kang DS. Saya cuma bilang mangga, teu langkung. Saya juga ikhlas. Kalau ada rejekinya ya diterima, alhamdulillah," ujar Jenong.
Namun Jenong berharap setelah terpilih Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang baru tidak sampai melupakan jasa para seniman seniwati yang sudah turut berkontribusi dalam pemenangannya.
"Sebab pengalaman saya, kalau yang sudah-sudah kan setelah terpilih itu lupa. Dibiarkan saja dan tidak dipelihara eksistensinya sebagai seniman," ungkap Jenong, Kamis (21/1/21).
Jenong menilai keberadaan seniman itu penting juga untuk sosialisasi calon. Seniman juga bisa mewakili masyarakat apabila ada aspirasinya. Demikian pula pemerintah bisa menyampaikan program-programnya melalui para seniman.
Ia berharap pengalamannya itu tidak terulang lagi bersama Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, maupun Kang Sahrul Gunawan .
"Insya Alloh kalau bersama Kang DS mah tidak akan sampai melupakan. Apalagi saya bersama Kang DS sudah kenal lama sejak beliau masih mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung maupun DPRD Jawa Barat. Jadi, sudah kenal dekat, sudah ada chemistry. Sama keluarganya juga saya sudah dekat," ucapnya.
Minimalnya, imbuh Jenong, para seniman bisa hidup. Terlebih saat ini di masa pandemi Covid-19, banyak seniman yang ikut terpuruk karena sepinya job atau banyak job yang dibatalkan.
Jenong juga berpesan agar perijinan entertainment bagi para artis bisa diringankan. Sebab selama ini yang terjadi masih banyak seniman yang tidak memiliki legalitas.
"Bukan artinya para seniman itu tidak mau punya legalitas. Tapi para seniman itu kadang-kadang izinnya dipersulit juga. Misalnya ada grup elektun atau organ tunggal yang perlu perijinan, itu sampai muter-muter lewat birokrasi. Padahal menurut saya mah perijinan seperti organ tunggal itu cukup surat dari kantor kecamatan saja," beber Jenong saat mendamping Bupati Bandung terpilih.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Sholihin Nur |