Politik

Refleksi Partai PNI-PDI-PDI Perjuangan, PDI Perjuangan Banjarnegara: Ojo Pedot Oyot

Selasa, 16 Maret 2021 - 15:56 | 53.70k
Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara H Nuryanto serahkan tumpeng kepada tokoh  senior PNI, Sukamto. (FOTO: Muchlas: Hamidi TIMES Indonesia)
Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara H Nuryanto serahkan tumpeng kepada tokoh senior PNI, Sukamto. (FOTO: Muchlas: Hamidi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Untuk mengenang perjalanan panjang partai PDI Perjuangan, DPC PDI Perjuangan Banjarnegara Jawa Tengah menggelar 'Refleksi Partai Dari PNI - PDI - PDI Perjuangan', Selasa (16/3/2021) di Aula Gedung DPC PDI Perjuangan setempat.

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke 48 PDI Perjuangan. Karena masih dalam pandemi Covid-19 kegiatan ini hanya dihadiri beberapa tokoh PNI, PDI 1973 dan PDI Perjuangan Banjarnegara dan perwakilan relawan serta para pengurus PDI Perjuangan Banjarnegara.

Advertisement

PDI-Perjuangan-Banjarnegara-2.jpg

Tampak hadir Sukamto atau Kamto Kantong, tokoh PNI 1927 dan tokoh senior lain. Hadir pula Bung Saeful Muzad, Hj Sri Ruwiyati dan kader muda dari PDI Perjuangan Banjarnegara. 

Di akhir acara, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur atas nikmat dari Tuhan YME oleh ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, H Nuryanto yang kemudian diserahkan kepada tokoh senior PNI 1927 yakni Sukamto. Hj Sri Ruwiyati menyerahkan kepada Saeful Muzad.

Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara H Nuryanto saat ditanya TIMES Indonesia menyampaikan, refleksi partai merupakan salah satu agenda penting untuk kebesaran PDI Perjuangan ke depan.

Refleksi ini mengapresiasi bagaimana perjuangan PNI 1927 yang kemudian menjadi PDI 1973 dan saat ini PDI Perjuangan. Tentunya hal ini sesuai dengan instruksi Ketum PDI Perjuangan 'Ojo Pedot Oyot'.

Artinya, kata Nuryanto, PDI Perjuangan tidak bisa dilepaskan dari perjalanan PNI, PDI hingga menjadi PDI Perjuangan.

"Ini adalah implementasi dari 'Ojo Pedot Oyot' degan demikian sejarah betul - betul menyatu.  Kita sebagai tokoh muda tentunya akan selalu memegang pesan dari Bung Karno yakni 'Jasmerah' (jangan sekali - kali meninggalkan sejarah).

PDI-Perjuangan-Banjarnegara-3.jpg

"Karena masih pandemi, maka kami hanya mengundang sebagian kecil saja tokoh tersebut. nanti jika kondisi sudah normal, kita akan undang semua tokoh yang ada di Banjarnegara," jelas Nuryanto.

Dalam kesempatan ini, Sukamto sebagai tokoh senior PNI berpesan agar semua kader muda untuk bersatu dan berjuang guna membangun kemakmuran di Indonesia dan kemakmuran masyarakat Banjarnegara pada khususnya.

Hal senada juga disampainkan oleh Sri Ruwiyati, Srikandi senior PDI Perjuangan. Ia meminta semua kader untuk bersatu dan bersama - sama mengemban amanah partai secara amanah, sukarela dan gotong royong.

Melalui kegiatan ini ia juga berharap, PDI Perjuangan akan tumbuh besar dan semakin jaya.

Kepada kader muda bahan kader baru, Ruwiyati berpesan agar dapat  memahami perjalanan panjang PDI Perjuangan sehingga terbuka cakrawala tentang PDI Perjuangan. Tentu dengan harapan akan menjadi kader milenial yang visioner seiring dengan kebesaran PDIP Perjuangan yang modern.

Sementara itu salah seorang perwakilan relawan PDI Perjuangan, Heru menyampaikan, relawan jumlahnya cukup besar dan potensial. Sehingga dipandang  perlu, segera dilakukan konsolidasi dan pendataan demi kebesaran PDI Perjuangan Banjarnegara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES