Rocky Gerung: Jika Presiden Menolak Pemilu Ditunda, Harusnya Dia Me-Reshuffle Luhut

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung menilai ada yang aneh dalam isu penundaan Pemilu 2024. Pasalnya, Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) tidak sejalan dengan menterinya sendiri, yaitu Luhut Binsar Panjaitan.
Menurut Rocky Gerung, fenomena ketidakkompakan kabinet Indonesia maju itu harusnya dievaluasi oleh presiden. Salah satunya memberikan nasihat politik kepada Luhut bahkan melakukan reshuffle jika bandel.
Advertisement
Rocky Gerung mengaku heran, kenapa Luhut selalu mengkampanyekan penundaan Pemilu 2024, padahal presiden sudah jelas-jelas menolak bahkan partai pengusung presiden pun menolak. Oleh karena itu, dia menyarankan Jokowi agar me-reshuffle Luhut Binsar Panjaitan.
”Kita tetap harus hati-hati. Kendati Pak Luhut bilang Jokowi tidak menginginkan tapi dia sendiri (Luhut) yang terus mengkampanyekan penundaan kan?” kata Rocky dalam video di saluran Youtube Rocky Gerung Official, dikutip Jumat (18/3/2022).
”Jadi orkestrasi (penundaan pemilu) sekarang dipimpin Pak Luhut. Kalau presiden tidak setuju mestinya sudah ditegur juga atau malah di-reshuffle. Masyarakat selama ini selalu menunggu sikap tegas presiden, tapi nyatanya dia tidak berdaya di kabinetnya sendiri," kata Rocky Gerung.
Selanjutnya, akademisi Universitas Indonesia itu berharap kebingungan yang tengah terjadi pada masyarakat segera berhenti. Salah satu kuncinya adalah sikap tegas dan suara dari Jokowi. Sementara itu, jika presiden terus diam maka usulan penundaan pemilu ini disebut persekongkolan jahat pemerintahan Jokowi.
”Intinya Pak Luhut ngotot bahwa perpanjangan itu masuk akal. Yang tidak masuk akal adalah percepatan. Begitu logika Pak Luhut kan? Ini cara berpikir ajaib Pak Luhut sebagai orang dekat presiden,” lanjut Rocky.
Dalam kesempatan yang berbeda, sebelumnya Menko Luhut mengatakan usulan penundaan pemilu 2024 dilakukan untuk kepentingan rakyat. Presiden Jokowi kata dia, tidak melarang para menterinya untuk mengusulkan karena jika terjadi untuk rakyat semua.
“Saya sekarang tanya, kenapa pak jokowi harus turun. Kalau saya lihat ya di bawah ya baik-baik saja. Saya boleh bener dan gak bener yah. Kini sekarang kita di bawah (Jokowi) kita tenang-tenang kok,” pungkas Luhut.
Untuk diketahui, selain Luhut Binsar Panjaitan yang mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda juga datang dari partai politik. Salah satunya, PKB, PAN hingga partai Golkar. Mereka mengusulkan agar pemilu ditunda alasannya tidak jauh berbeda dengan Luhut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |