
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie tak terima tindakan kekerasan yang dialami oleh Ade Armando, saat unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta sore tadi.
"Tindak kekerasan terjahadap Bang Ade itu harus dikutuk. Sama sekali tidak bisa dibenarkan, sungguh biadab. Perbedaan pendapat tidak boleh diselesaikan dengan cara kekerasan. Pejuang demokrasi pasti tidak melakukan cara-cara kekerasan seperti ini," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).
Advertisement
Mantan Ketum PSI itu pun minta kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan menghukum para pelaku dengan hukuman setimpal. Kata dia, memperjuangkan demokrasi tidak bisa dilakukan dengan kekerasan.
"Ini seharusnya dipegang sebagai prinsip oleh semua kelompok tanpa kecuali. Jika ini dibiarkan, Indonesia akan terjatuh dalam kekacauan dan kehidupan tak beradab," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, pemukulan terhadap Ade bukan dilakukan oleh pihak aparat. Kata dia, hingga saat belum mengetahui penyebab babak belurnya dosen Universitas Indonesia tersebut.
"Terjadi pemukulan dalam keadaan demo tadi. Tetapi dari video yang kita terima, itu bukan dilakukan oleh petugas, tapi itu dilakukan oleh massa aksi. Kita juga belum tahu persoalannya apa," jelasnya.
Ade Armando mengalami luka-luka usai pemukulan di tengah massa aksi. Parahnya, celana yang dikenakannya pun ikut terlepas.
"Karena dia ada di kerumunan massa aksi tadi, makanya terlihat dipukulin. Terlihat celana juga tadi kan dilepas ya," ujarnya soal Ade Armando. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |