Politik

Partai NasDem Umumkan Capres dan Poros Koalisi Pemilu 2024 pada 10 November

Senin, 26 September 2022 - 19:22 | 31.37k
Dari kiri ke kanan: Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla berfoto bersama dalam sebuah
Dari kiri ke kanan: Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla berfoto bersama dalam sebuah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Poros koalisi dan bakal capres dari Parta NasDem untuk Pemilu 2024 akan diumumkan pada 10 November 2022 mendatang.

Bendahara Umum Partai Ahmad Sahroni enggan membocorkan apakah sudah ada kesepakatan dengan partai lain atau belum soal koalisi.

"Koalisi ya tanggal 10 November itu," ucap Sahroni usai acara Peletakan Batu Pertama RS Toto Tentrem di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

Ahmad Sahroni Sahroni mengatakan koalisi dan capres akan diumumkan oleh Surya Paloh. Dia meminta semua pihak bersabar.

Surya-Paloh-5.jpgKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh (FOTO: Dok. Kompas)

"Ada tiga nama nanti akan diumumin sama babe gue (Surya Paloh) November. Tanggalnya tunggu tanggalnya," ujarnya.

Poros Koalisi Partai NasDem

Rencana Partai NasDem berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS disebut semakin besar peluangnya. Kesamaan pandangan ketiga partai sudah mencapai 80 persen.

"Dengan Demokrat, dengan PKS itu sudah sangat ya katakanlah sudah 80 persen. Untuk kita samakan pandangannya," ungkap Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali belum lama ini.

Tapi, Ahmad Ali juga mengisyaratkan jika koalisi yang hampir pasti itu bisa saja batal. "Bisa jadi 20% itu bisa sangat menentukan jadi atau tidaknya kan," imbuhnya.

Ahmad Ali mengatakan penentuan koalisi tidak perlu terburu-buru. Namun harus direncanakan dengan matang.

"Kita ingin membangun koalisi setelah semua hal clear. Kita tidak mau koalisi yang kita bangun pecah di ujung, bubar di ujung karena kemudian tidak terjadi kesepakatan tentang orang, tentang figur," bebernya.

Rencana koalisi antara NasDem, PKS dengan Demokrat diketahui memang semakin menguat. Apalagi setelah ada pertemuan antara Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum NasDem Surya Paloh.

Ikut dalam pertemuan ini adalah Gubernur DKI Anies Baswedan hingga Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) pada resepsi pernikahan anak politikus NasDem Sugeng Suparwoto.

Tiga Nama Capres Nasdem

Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem merekomendasikan tiga nama calon presiden yang berpotensi bakal di usung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ketiga nama tersebut merupakan usulan para kader Nasdem di daerah selama tiga hari Rakernas di JCC Senayan, Jakarta mulai 15-17 Juni lalu.

"Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo," ucap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di hadapan para keder hari terakhir Rakernas.

Ganjar memperoleh usulan terbanyak kedua dari perwakilan DPW setelah Anies, namanya berada di urutan ketiga di bawah Andika. Urutan tiga nama itu dimusyawarahkan pimpinan partai hingga mengerucut kepada tiga nama tersebut.

Berdasarkan usulan para kader di hari kedua Rakernas, Anies Baswedan diusulkan paling banyak oleh kader NasDem sebanyak 32 DPW. Hanya DPW Papua Barat dan Kalimantan Timur yang tidak mengusulkan nama Anies.

Sedangkan Ganjar diusulkan oleh 29 DPW. Disusul Erick Thohir urutan ketiga dengan diusulkan 16 DPW. Andika berada di urutan keempat bersama Rachmat Gobel yang didukung 13 DPW.

Selain Andika, dari unsur militer ada pula nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman yang diusulkan DPW Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali.

Dari ketiga nama, Surya Paloh nantinya akan memilih satu nama. Ia menyebut keputusannya terkait capres bukan didesak oleh pihak mana pun dan tak akan terburu-buru.

"Bagi kita tidak ada satu pun hal yang amat membuat kita terdesak. Karena apa, saya nyatakan apapun keputusan kita, kita ingin mencalonkan yang terbaik untuk kepentingan bangsa ini," paparnya.

Meski begitu, Partai Nasdem nantinya tetap membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung jagoan mereka di pilpres. Pasalnya, Nasdem hanya mengantongi 9 persen suara parlemen dari syarat 20 persen untuk mengusung capres dalam Pemilu 2024. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES