Politik

Rian Ernest Hengkang dari PSI, Grace Natalie Sedih

Jumat, 16 Desember 2022 - 19:20 | 204.59k
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (FOTO: Dok Pribadi)
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (FOTO: Dok Pribadi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keluarnya Rian Ernest dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat sedih beberapa rekannya. Salah satunya yakni Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

"Bro Rian hubungannya dengan kami semua baik sekali. Kita pun sedih secara personal, karena sampai terakhir pisahnya betul-betul baik. Tapi lagi-lagi kami sudah mencoba merasionalisasi Bro Rian," katanya kepada wartawan di Kantor PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022)

Advertisement

Mantan Ketum PSI itu juga menyebut, ada hal tersendiri yang dipertimbangkan oleh Rian Ernest. Oleh karenanya, pihak PSI sangat menghormati keputusan tersebut.

"Biarlah teman-teman ini membuat kesalahannya masing-masing, membuat keputusannya masing-masing, benar atau salah, mereka akan belajar sesuatu. Dan saya lagi-lagi tidak akan menahan apalagi kalau sudah beda nilai," jelasnya.

Sementara itu, Ketum PSI Giring Ganesha menilai, pengunduran diri sebuah kader  adalah hal yang biasa. "Pindahnya beberapa kader-kader kami adalah hal yang sangat biasa dalam politik," katanya dalam keterangan resminya.

Grace Natalie menyampaikan kader yang ke luar tersebut bisa menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh. Itu yang dimaksud Giring Ganesha adalah soal kebangsaan, pluralisme dan antikorupsi.

Giring juga mengklaim, PSI memiliki banyak kader terbaik. Mereka, kata dia, sudah ditempa dan menjalani sekolah politik secara baik.

"Selama verifikasi terbukti ribuan kader baru masuk dan siap berjuang bersama dengan nilai-nilai yang tetap kita junjung tinggi. Antikorupsi dan Antitoleransi," jelasnya.

Selain itu, Giring Ganesha juga optimis partainya bisa menyiapkan kader yang memiliki integritas, antikorupsi, antitoleransi, dan mau kerja untuk rakyat Indonesia. "Kemudian berkemampuan terbaik untuk perjuangkan PSI agar bisa berkiprah di politik nasional ke depannya," ujarnya.

Lima Kader PSI 

PSI kini mulai ditinggal oleh para kadernya. Terhitung sudah ada lima politikus yang ke luar. Terbaru adalah Rian Ernest. Empat lainnya adalah Michael Victor Sianipar, Surya Tjandra, Tsamara Amany dan Sunny Tanuwijaja

Rian Ernest menyampaikan, terima kasih kepada PSI sudah menjadi rumah yang begitu hangat dan manyaman baginya selama 4 tahun ini. Kini, ia pamit dari partai yang dinakhodai oleh Giring Ganesha itu.

"Namun kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat tapi saya lakukan. Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI," katanya dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya.

Meski jadi keputusan berat, ia yakin keputusan ke luar dari PSI adalah benar dal menentukan karir politiknya di masa depan. Ia berterima kasih kepada pimpinan PSI seperti Giring Ganesha, Grace Natalie.

"Semoga para saudara dan sahabat sekalian terus mendukung dan mengawasi dan memberi masukan kepada saya Rian Ernest ke manapun langkah politik saya selanjutnya," jelasnya.

Meski ke luar dari PSI, ia menyampaikan akan terus konsisten menyuarakan aspirasi publik, membuat kebijakan dan mencerahkan kehidupan bangsa. Kata dia, Indonesia adalah negara besar, oleh karenanya perlu ditopang dengan cara berpolitik yang baik.

"Karena itu saya Rian Ernest akan tetap jadi di jalur politik dan saya akan terus membutuhkan bantuan anda untuk menjadi politikus yang baik yang bermanfaat bagi rakyat," ujarnya. 

Klaim Tak Ada Masalah

Selain itu, Giring Ganesha menyatakan, tak ada masalah yang terjadi di tubuh PSI. Ia menegaskan, para kadernya ke luar karena alasan masing-masing pribadi.

Selain itu kata dia, justru saat ini PSI sedang bersih-bersih dan menyaring kader yang bisa bertahan hingga Pemilu dan Pilpres 2024 nanti. Ia yakin akan banyak kader baru yang akan bergabung dengan partainya itu.

"Gak dong (gak ada masalah). Bagi kita justru ini sekarang kita lagi bersih-bersih. Pemurnian. Dan saya rasa nanti dengan adanya kader-kader baru," jelasnya.

Ia menilai, mereka yang ke luar dari partainya adalah orang yang tak menyadari bahwa perjuangan membutuhkan waktu. Ia pun berharap, kader yang mundur dan pindah ke partai lain bisa meneruskan ajaran PSI di tempat yang baru. "Kira-kira yang kita ajarkan di sini bisa diperjuangkan di rumah baru," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES