Politik

Soal Utang Rp92 Miliar Anies Baswedan ke Sandiaga Uno, Ini Isi Surat Resminya

Sabtu, 11 Februari 2023 - 11:42 | 132.91k
Anies Baswedan saat bersama Sandiaga Uno. (FOTO: Kompas)
Anies Baswedan saat bersama Sandiaga Uno. (FOTO: Kompas)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Persoalan utang piutang antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno baru-baru ini menjadi pembahasan publik. 

Diketahui, utang piutang itu terjadi saat Anies Baswedan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu dan wakilnya adalah Sandiaga Uno.

TIMES Indonesia mendapatkan surat perjanjian soal utang piutang antara Anies Baswedan tersebut. Surat itu berisi tujuh poin. Pada poin ketiga, suami Fery Farhati total meminjam Rp 92 miliar kepada Sandiaga Uno.

Surat-utang-piutang-antara-Anies-Baswedan-dan-Sandiaga-Uno.jpg
Surat utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. (Foto: istimewa)

Berikut isi surat utang piutang Anies ke Sandiaga Uno tersebut:

1. Surat pernyataan ini adalah tambahan dari surat pernyataan pengkuan hutang pertama yang dibuat tertanggal 2 Januari 2017 dengan Dana Pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh millar rupiah) ("Pengakuan Hutang I) dan surat pernyataan pengakuan hutang kedua tertanggal 2 Februari 2017 dengan Dana Pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh millar rupiah) ("Pengakuan Hutang II").

2. Saya mengakui meminjam uang kembali sebesar Rp 42.000.000.000,00 (empat puluh dua millar rupiah) dari Bapak Sandiaga S. Uno tanpa jaminan dan tanpa bunga ("Dana Pinjaman II) pada tanggal sebagaimana disebut di bawah ini untuk keperluan pemenuhan kewajiban 70% dari total biaya pada Kampanye Putaran Pilkada DKI 2017 (Total Biaya 60 Miliar Rupiah) di mana Dana Pinjaman III tersebut akan diserahkan oleh Bapak Sandiaga S. Uno langsung kepada Tim Kampanye.

3. Dengan demikian Saya mengakui total jumlah Dana Pinjaman L, Dana Pinjaman II dan Dana Pinjaman I adalah sebesar Rp 92.000.000.000,00 (sembilan puluh dua miliar rupiah).

Saya mengetahui bahwa Dana Pinjaman tersebut berasal dari pihak ketiga dan Bapak Sandiaga S. Uno menjamin secara pribadi pembayaran kembali Dana Pinjaman III tersebut kepada pihak ketiga.

5. Bapak Sandiaga S. Uno mengetahui bahwa baik Dana Pinjaman L, Dana Pinjaman Il maupun Dana Pinjaman III ini bukanlah untuk kepentingan pribadi Saya namun diperlukan sebagai dana Kampanye Pilkada DKI 2017 karena dana yang dijanjikan oleh Bapak Aksa Mahmud/Erwin Aksa ("Pihak Penjamin"), berdasarkan kesepakatan antara Bapak Aksa Mahmud dengan Partal Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra yang mana Saya tidak menghadiri pertemuan/kesepakatan tersebut, sampai saat ini belum juga tersedia.

Saya berjanji dan bertanggung jawab akan mengembalikan dan atau membantu upaya pengembalian Dana Pinjaman III tersebut jika Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 dengan berkoordinasi dengan Pihak Penjamin

7. Dalam hal Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DK) 2017, maka Bapak Sandiaga 5. Uno berjanji untuk menghapuskan Dana Pinjaman I, II dan II serta membebaskan Saya dari kewajiban untuk membayar kembali Dana Pinjaman I, II dan III tersebut. Mekanime penghapusan Dana Pinjaman L, Il dan lil tersebut akan ditentukan kemudian melalui kesepakatan antara Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun.

Jakarta, 9 Maret 2017

Sudirman Said Benarkan Surat Itu

Sementara itu, surat itu dibenarkan oleh Sudirman Said. Ia kini jadi Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan di Koalisi Perubahan.

Kata dia, isi surat pernyataan itu sama dengan dokumen perjanjian yang pernah dirinya lihat. "Dari poin-poin yang tertulis sepertinya sama dengan dokumen yang pernah saya lihat," ujarnya dikutip dari CNNIndonesia.com. 

Sandiaga Uno sendiri sudah angkat bicara soal utang Rp 50 miliar tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengatakan, sudah berkonsultasi dengan keluarga besar dan memutuskan tak akan membahas itu lagi di muka umum.

"Setelah saya sholat istikharah, setelah saya menimbang berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai (utang Anies Baswedan) ini. Dan lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk menyampaikan," kata Sandiaga Uno ditemui di acara Resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES