Politik Info Pemilu 2024

Tiba di Rumah Bung Karno, Ganjar Pranowo Dibasuh Kendil Berisi Air Sumur Jobong 600 Tahun

Sabtu, 06 Mei 2023 - 16:23 | 81.34k
Ganjar Pranowo dibasuh kakinya dari air Sumur Jobong Surabaya. (Foto: PDIP Jatim for TIMES Indonesia)
Ganjar Pranowo dibasuh kakinya dari air Sumur Jobong Surabaya. (Foto: PDIP Jatim for TIMES Indonesia)
FOKUS

Info Pemilu 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Calon Presiden (Capres) PDIP Ganjar Pranowo melakukan kunjungan di Rumah Bung Karno, Gang 4 Nomor 40, Jalan Peneleh, Surabaya, Sabtu (6/5/2023) sore. 

Ganjar terharu saat menginjakkan kaki di Rumah Bung Karno. Rumah sederhana namun memiliki nilai historis perjuangan tinggi bagi bangsa ini. 

Advertisement

"Api perjuangan Bung Karno saya harap bisa muncul dari Surabaya kembali dan sampai ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke seluruh dunia," kata Ganjar. 

Ia mengatakan, Bung Karno adalah Proklamator sekaligus satu-satunya pemimpin Indonesia yang disegani di mata dunia. Ia lahir di sebuah rumah kos, Gang Panden 4 Nomor 40 Surabaya, Jatim. 

Ganjar juga melihat kamar tempat kelahiran Sang Proklamator. Ia didampingi komunitas sejarah Begandring. Mereka menjelaskan riwayat rumah itu. 

Ganjar sangat terharu. Karena, ada seorang pemimpin dunia yang lahir di tempat kos. 

Proses kelahiran Bung Karno sendiri ia sebut tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Orang tua Bung Karno berasal dari Singaraja, Bali mengarungi lautan hingga Sungai Peneleh. 

Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di kawasan perkampungan ini. Sebuah perkampungan plural. Banyak masyarakat Bali menetap dan tinggal. 

Ia merupakan anak dari  pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayahnya berprofesi sebagai guru tidak tetap dan berpindah-pindah saat mengajar. 

Bung Karno kecil kerap dititipkan di rumah kerabat, H Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto di Peneleh. Bung Karno bergaul dengan anak sesama usianya kala itu. 

Nama kecil Soekarno adalah Koesno Sosrodihardjo. Ia kemudian tumbuh menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Dekat Rumah Bung Karno, ada rumah indekos warisan HOS Tjokroaminoto, pemimpin Sarikat Islam.

Tempat Bung Karno indekos untuk meneruskan studi belajar di Surabaya. Di situlah Bung Karno remaja bertemu tokoh-tokoh pergerakan dan terlibat berbagai interaksi pemikiran dan cita-cita tentang masyarakat Indonesia yang merdeka, terbebas penjajahan. 

Dibasuh Air Sumur Berusia 600 Tahun

Dalam kunjungan ini, Ganjar juga menerima kendil dari sejumlah tokoh masyarakat dan pegiat budaya. Kendil tersebut berisi air 'tuah' karena berasal dari Sumur Jobong. Sumur ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan berusia 600 tahun.

"Penyerahan kendil sekaligus sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia,” kata Kuncarsono Prasetyo, penggiat dari Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia. 

Sumur Jobong berada di Kampung Pandean. Lokasinya seratus meter dari rumah lahir Bung Karno. Airnya bersih dan segar.

Kondisi sumur masih terawat sampai sekarang. Sumur itu sebagai lokasi cagar budaya dan destinasi wisata di Kawasan Kampung Pandean.

Sumur tertutup rapat oleh baja besar berbentuk lingkaran demi menjaga kemurniannya. 

Proses Pengambilan Air di Malam Sakral

Prosesi pengambilan air sumur sendiri sudah dilakukan Kamis (4/5/2023) malam oleh warga masyarakat dan komunitas pegiat sejarah Begandring, Ada Kuncarsono, Nanang Puwono dan Djadi Galajapo. Kemudian Ketua DPRD Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono. 

“Kamis malam kemarin, pas malam Jumat legi, diadakan doa yasin tahlil. Kemudian potong tumpeng dan prosesi pengambilan air di Sumur Jobong yang berusia 500 tahun lebih peninggalan jaman Majapahit,” kata Kuncar.

Air sumur Jobong ini diserahkan Agus Santoso, tokoh yang teridentifikasi melalui DNA sebagai keturunan penduduk pertama Surabaya enam abad lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES