Politik

Forum Politisi Muda Gagas Pembatasan Masa Jabatan Anggota Legislatif

Selasa, 23 Mei 2023 - 20:08 | 194.06k
Presidium Nasional dan Provinsi FPMI yang hadir dalam 2023 National Policy Roundtable Discussion. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 
Presidium Nasional dan Provinsi FPMI yang hadir dalam 2023 National Policy Roundtable Discussion. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hadir dari berbagai warna partai politik dan berbagai daerah di tanah air, Forum Politisi Muda Indonesia atau yang disingkat FPMI ini mengeluarkan inovasi pembatasan masa jabatan anggota Legislatif. 

Koordinator Presidium Nasional FPMI, Yoel Yosaphat mengungkapkan pembatasan masa jabatan anggota legislatif ini sebagai upaya regenerasi tongkat estafet politik kepada generasi muda yang akan datang. 

Advertisement

“Pembatasan masa jabatan legislatif ini maksimal dua periode ditiap tingkat baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi hingga DPR RI,” ungkap Koordinator Presidium Nasional FPMI, Yoel Yosaphat dalam kegiatan 2023 National Policy Roundtable Discussion (NPRD) di Hotel Four Point by Sheraton, Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (23/5/2023). 

Tidak hanya soal pembatasan masa jabatan legislatif, pria yang akrab disapa Yoel ini juga menjelaskan hadirnya FPMI ini untuk memerangi politik uang, ujaran kebencian, berita hoax yang marak terjadi disetiap kontestasi pemilihan umum baik Presiden hingga Kepala Daerah. 

“FPMI senantiasa akan menjadi kelompok yang akan menentang segala bentuk money politic, black Campaign, politik identitas, polarisasi politik, dan hoax Campaign yang selama ini mencederai demokrasi kita,” jelas Yoel. 

Menurut Yoel yang juga merupakan anggota DPRD Kota Bandung ini, FPMI sudah melakukan kunjungan ke partai-partai politik ini juga mendorong agar partai politik dapat meningkatkan jumlah calon anggota legislatif dari kalangan muda. 

“Kami berharap partai politik bisa memperbanyak kuota generasi muda yang ikut serta dalam kontestasi pemilihan legislatif dimasa yang akan datang,” ujar politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini. 

Hal senada disampaikan politisi muda asal Malang, Ahmad Fuad Rahman yang juga menyetujui bahwa politisi muda harus melawan politik uang, ujaran kebencian dan penyebaran berita hoax dalam kampanye. Ia menegaskan bahwa politisi muda harus menawarkan gagasan dan ide menarik kepada masyarakat. 

“Kami berusaha untuk terus menjaga idealisme kami. Ada satu hal lagi yang kami ingin lakukan yaitu kami mencoba melakukan audit sosial,” kata Mas Fuad sapaan akrabnya yang juga merupakan Presidium Nasional FPMI. 

Audit sosial ini, lanjut Mas Fuad, adalah hal bagus yang ditawarkan FPMI agar generasi muda bisa belajar untuk menjadi legislator untuk bisa mengaudit sosial di Pemerintah. Bahkan, politisi PKS ini menerangkan, FPMI akan melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga yang bisa melakukan audit sosial di pemerintahan. 

“Ini ide yang sangat bagus untuk dilakukan anak-anak muda kemudian mengkaji dan mengaudit kinerja kepala daerah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial ditengah masyarakat,” ungkapnya. 

Terakhir, Yoel menambahkan bahwa masa jabatan Presidium Nasional FPMI hanyalah 1 periode saja. “Kami menjabat hanya boleh 1 periode selanjutnya sudah harus berganti ke yang lain,” tandasnya. 

Hadir bersama Yoel dan Mas Fuad para politisi muda baik yang sudah duduk di kursi parlemen maupun yang sedang merintis karir politiknya dari berbagai partai politik dan daerah diantaranya dari Provinsi Maluku, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, NTT, DI Yogyakarta dan Sumatera Utara. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES