Politik

Perang AI di Pilpres: LSI Denny JA Terang-terangan Ingin Menangkan Capres dengan AI

Kamis, 15 Juni 2023 - 09:51 | 101.08k
Denny JA, pendiri LSI Denny JA. (Foto: Kompascom)
Denny JA, pendiri LSI Denny JA. (Foto: Kompascom)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Fenomena perang AI di Pilpres 2024 seperti diprediksi peneliti Akademi AI Indonesia (AAI) Khoirul Anwar, sangat besar terjadi. Denny JA, founder LSI Denny JA, mengaku bercita-cita untuk mewujudkan kemenangan capres lima kali berturut-turut dengan Artificial Intelligence (AI).

Ia memandang inovasi sebagai elemen kunci. "Dan belum ada teknologi yang lebih inovatif saat ini selain AI," tandasnya. 

Menurut Denny JA, AI memiliki berbagai aplikasi yang berpotensi merombak strategi politik dan kampanye. Dengan AI, ia berharap bisa mencapai kemenangan yang belum pernah ada sebelumnya di Pilpres 2024, menjadikannya Perang AI di Pilpres pertama dalam sejarah Indonesia.

Pada titik ini, Denny JA telah menggunakan dua aplikasi AI: Midjourney, yang membantu dalam menciptakan karya seni, dan Chat GPT, yang mendukung proses risetnya. 

Bagaimana AI bisa membantu memenangkan pilpres? Kata Denny JA, AI dapat dimanfaatkan dalam empat aspek utama strategi kampanye politik.

Pertama, AI bisa membuat model perilaku pemilih dengan lebih cepat dan akurat. Dengan menganalisis pola pemungutan suara, data demografis, dan preferensi isu.

"Model ini dapat mengidentifikasi pemilih yang kemungkinan besar mendukung kandidat tertentu," ujarnya. 

Kedua, AI mampu mempersonalisasi pesan kandidat dengan lebih efektif. Dengan menganalisis variabel seperti data demografis, catatan pemungutan suara, dan kekhawatiran atau preferensi pemilih pada isu. Di sini AI bisa membantu kampanye menciptakan pesan yang lebih personal dan emosional.

Ketiga, AI bisa membantu menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing kandidat dengan lebih cepat dan akurat. Penelitian oposisi, salah satu praktik utama dalam strategi kampanye, bisa menjadi lebih efisien dengan bantuan AI.

Keempat, sambung dia, AI dapat membaca dan menganalisis percakapan di media sosial secara akurat. Dengan AI, capres bisa memahami preferensi pemilih dan tren media sosial secara real-time. Ini memungkinkan kampanye politik untuk terlibat langsung dengan pemilih.

Dengan mengandalkan AI dalam perang AI di Pilpres, LSI Denny JA berharap untuk membawa inovasi ke dunia politik dan meraih kemenangan yang belum pernah dicapai sebelumnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Sudarmadji
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES