Politik

Ahmad Basarah Tekankan Pentingnya Sejarah dan Pancasila

Selasa, 27 Juni 2023 - 22:11 | 90.41k
Wakil ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah dalam acara sarasehan nasional dan haul bung Karno di UM, Selasa (27/6/2023). (Foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Wakil ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah dalam acara sarasehan nasional dan haul bung Karno di UM, Selasa (27/6/2023). (Foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada pesan penting yang disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI Dr Ahmad Basarah saat menjadi pemateri dalam acara Sarasehan Nasional dan Haul Bung Karno bertajuk Soekarno dan Pancasila di Abad 21, yang di gelar di Universitas Negeri Malang, Selasa (27/6/2023).

Dia menekankan, agar jangan pernah melupakan sejarah. Karena sejarah mempunyai peranan besar dalam kehidupan berbangsa, dan bisa dijadikan pegangan dalam melangkah kearah yang lebih baik. Hal ini juga yang disampaikan oleh Presiden RI pertama, Ir Soekarno dala pidatonya pada tahun 1966, yakni JASMERAH atau singkatan dari jangan sekali-kali Melupakan Sejarah.

Advertisement

"Pelajarilah sejarah perjuanganmu sendiri yang sudah lampau, agar supaya tidak terjadi tergelincir dalam perjuanganmu yang akan datang," ucapnya.

Menurutnya, jika kita tidak mengetahui bagaimana sejarah berdirinya bangsa ini, maka kita tidak akan punya pegangan dalam hidup berbangsa. "Tanpa sejarah kita tidak akan punya pegangan," katanya.

Untuk itu menurutnya mengetahui sejarah yang benar adalah sebuah keharusan bagi seluruh warga negara.

"Tanpa sejarah, kita tidak pernah tahu bagaimana Republik ini didirikan, tanpa sejarah, warga bangsa Indonesia tidak akan pernah tahu bagaimana Pancasila itu bersumber dan dirumuskan, dibahas, dan disepakati oleh para pendiri bangsa," tegasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, Pancasila kita sepakati sebagai way of life bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup dan cara hidup. 

"Mengapa, karena Pancasila kita sepakati sepakati sebagai dasar falsafah bangsa dan ideologi bangsa," kata dia 

"Tidak ada satupun bangsa dan negara di dunia, yang dapat menjadi negara besar, ketika negara itu tidak mempunyai falsafah negaranya sendiri," lanjutnya.

Dia memberikan contoh beberapa negara besar, seperti Amerika, China, Jepang, dan beberapa negara lainnya, bisa menjadi negara yang besar, karena mereka mempunyai falsafah bangsa mereka sendiri yang mereka pegang teguh. Untuk itu, Indonesia juga harus berpegang teguh pada falsafah yang dimiliki, yakni Pancasila.  

"Setiap bangsa yang besar mempunyai falsafah sendiri, yang mereka jadikan sebagai pedoman bangsa," pungkas Basarah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES