Hambali, Akademisi Politisi Pemberi Warna di Situbondo
TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Seorang politisi yang memiliki latar belakang akademisi, dengan pengetahuan dan keilmuannya, harus memberi warna, bukan diwarnai. Begitulah obrolan singkat TIMES Indonesia dengan Hambali, Ketua DPC Gerindra Situbondo, Jawa Timur.
Sosok politisi sekaligus akademisi pemberi warna dalam kancah politik Situbondo, daerah yang dikenal sebagai kota santri.
Advertisement
Terhitung enam bulan sudah Hambali menduduki kursi ketua DPC Gerindra Situbondo. Kehadirannya memberikan warna tersendiri terhadap sepak terjang partai berlogo kepala garuda itu.
Beberapa perubahan nyata yang berhasil dicapai oleh Hambali antara lain konsolidasi partai usai dihempas isu miring selama injury time pendaftaran Bacaleg 2024. Bentuk konsolidasi itu berupa Pengajian Indonesia Raya, wadah kolaborasi nasionalis dengan kultur Haliyah (Kegiatan Keagamaan) NU. Serta gerakan Humanis berdayakan UMKM lewat Warung Juang, program pinjaman tanpa bunga dan jaminan bagi pelaku UMKM Situbondo.
Manuver-manuver inovatif dan baru itu, tidak hanya diapresiasi oleh internal Gerindra, seperti Ketua DPD Jatim Gerindra Anwar Sadad, serta sekretarisnya, Kharisma Febriansyah. Namun, banyak pelaku usaha dan UMKM mengapresiasi gebrakan yang dibawa oleh Hambali.
Hambali Muda dan Pendidikan
Menjadi seorang politisi tidak pernah sekalipun terbayang dalam benak Hambali. Pria kelahiran Malang, 2 Februari 1970 itu menghabiskan masa kecil dan mudanya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo. Di sana, Hambali banyak belajar keilmuan dan keagamaan yang menjadi pondasi perjalanannya sebagai seorang akademisi.
Menyelesaikan pendidikan sarjana di IAI Nurul Jadid (Sekarang Unuja Probolinggo) pada 1989 hingga 1993. Usai meraih gelar sarjana, Hambali muda memutuskan pulang ke pesantren untuk mengabdikan ilmu dan pengalamannya.
Selama di pesantren, Hambali memperoleh banyak kepercayaan berkat kepiawaian dan ketelitiannya. Sikap uletnya membuat Hambali memperoleh banyak kepercayaan di berbagai instansi dan lembaga di pesantren.
Di tengah kesibukannya, semangat menimba ilmu Hambali semakin berkobar. Pada tahun 2018, ia melanjutkan studi S2 Bidang Teknologi Pembelajaran di PGRI Adi Buana, Surabaya. Ia memperoleh gelar magister pada 2010.
“Untuk aktualisasi diri dan memperkaya ilmu,” ungkapnya singkat tentang keputusan untuk melanjutkan studi S2.
Selain menamatkan studi S2, Hambali kini tengah merampungkan studi doktoralnya di Universitas Islam Negeri Malang (Unisma) bidang Studi Agama Islam Multikultural.
Di kampus yang berada di bawah naungan Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama tersebut, Hambali akan melaksanakan ujian tertutup pada 21 Agustus 2023 mendatang.
Awal Karier Politik Hambali dan Gerindra
Sebelum menjadi Ketua DPC Gerindra Situbondo, Hambali sehari-hari beraktivitas di Unuja Probolinggo. Di Perguruan Tinggi swasta pesantren pertama di Indonesia dengan standarisasi ISO 21001 itu, Hambali menjabat sebagai Wakil Rektor (Warek) I.
Selain menjabat Warek I Unuja Probolinggo, Hambali juga menjadi Ketua Ta’mir Masjid Agung Baiturrahman Besuki, serta pembina Paguyuban PAKULIMA, Mandaran, Besuki, Situbondo.
Empat tahun lamanya Hambali mengabdikan diri sebagai pembina Paguyuban Pakulima, mengubah wilayah yang dulunya kumuh menjadi terorganisir, tertib serta memiliki prospek ekonomi cukup cerah berkat berbagai program pemberdayaan masyarakat setempat.
Selama mengabdikan diri itu, Hambali menilai bahwa perjuangan di masyarakat tidak dapat terlaksana dengan maksimal tanpa adanya dukungan kebijakan proaktif dan mendukung. Dari situ, karier politik Hambali dimulai dengan masuk ke Gerindra.
“Ketika di Pakulima, saya menyadari bahwa perjuangan lewat pengabdian saja tidak cukup. Perlu ada kebijakan yang mendukung pengabdian masyarakat. Dari sanalah akhirnya saya memutuskan untuk terjun ke politik,” jelasnya.
Sempat maju mundur pada awal kariernya, Hambali lantas memantapkan karier politiknya usai melihat dukungan masyarakat terus berdatangan. Dukungan dari masyarakat yang telah bertahun-tahun bertumbuh bersama dengan pengabdian Hambali membuatnya semakin mantap menapaki dunia politik.
“Dukungan masyarakat dan membuat saya yakin untuk mantap terjun di politik. Dengan latar belakang akademik yang saya punya, harapannya bisa memberikan warna di kancah politik Situbondo, bukannya diwarnai,” ungkap Hambali yang kemudian tersenyum.
Tentang alasan masuk Gerindra, akademisi politisi Situbondo itu mengaku, karakter Gerindra sebagai partai nasionalis yang islami menjadi salah satu alasannya berlabuh ke partai yang diketuai Prabowo Subianto itu.
Kini, sosok akademisi politisi itu berkarier sebagai Ketua DPC Gerindra Situbondo. Beberapa gebrakan menarik telah dihasilkan seperti konsolidasi partai dengan pendekatan islami serta program-program inovatif bagi masyarakat seperti Warung Juang, pinjaman tanpa bunga dan jaminan bagi UMKM Situbondo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sholihin Nur |