Politik

Nasdem Sepihak Duetkan Anies-Cak Imin, Demokrat Banyuwangi Instruksikan Pembongkaran Gambar Anies

Kamis, 31 Agustus 2023 - 22:02 | 203.54k
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH, MH. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH, MH. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Jawa Timur, Michael Edy Hariyanto, SH, MH, intruksikan seluruh kader untuk membongkar gambar Anies Baswedan.

“Saya perintahkan kepada seluruh kader Partai Demokrat di Banyuwangi, untuk membongkar gambar Anies yang sebelumnya telah dipasang,” lantang Michael, Kamis (31/8/2023).

Advertisement

Perintah tegas tersebut merupakan buntut keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, yang menduetkan Anies dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Keputusan yang diambil pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, Jakarta itu dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan.

Mengingat keputusan diambil dengan menciderai pembentukan Koalisi Perubahan, yang diresmikan 14 Februari 2023, oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terlebih pada 14 Juni 2023, Capres

Anies telah memutuskan untuk memilih AHY sebagai Cawapresnya.

Disisi lain, Anies pun menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, yang dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh tersebut.

“Sekali lagi saya intruksikan, bongkar seluruh gambar Anies!. Karena ini jelas sebuah pengkhianatan terhadap Ketua Umum kami, Mas AHY,” cetus Michael dengan nada kecewa.

Manuver politik dikancah kandidat Capres-Cawapres ini sangat disayangkan. Karena menurut Michael, selama ini Anies merupakan sosok yang dianggap intelek, bersih dan memiliki pendirian kuat. Tentunya kemunculan duet sepihak, Anies-Cak Imin, bakal membuka wacana baru dikalangan akar rumput.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyampaikan, untuk menyikapi hal ini pihaknya akan melakukan Rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Langkah tersebut dilakukan sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020. Dimana kewenangan penentuan koalisi dan Capres-Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Dengan kata lain, paksaan untuk menerima begitu saja keputusan sepihak Surya Paloh, menduetkan Anies-Cak Imin, tidak bisa diterima Partai Demokrat.

“Ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga partai politik (NasDem, PKS dan Partai Demokrat). Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” urainya. (adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES