Kembali ke Hotel Majapahit, Gus Muhaimin Menjemput Takdir

TIMESINDONESIA, SURABAYA – DPP PKB sepakat memberikan lampu hijau kepada Muhaimin Iskandar untuk maju mendampingi Capres NasDem Anies Baswedan. Deklarasi koalisi ini akan berlangsung di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023) sore.
Mengapa mengambil tempat di Hotel Majapahit? Belum ada jawaban pasti. Bahkan kabar sebelumnya menyatakan deklarasi bakal dihelat di Tugu Pahlawan Surabaya, namun urung.
Advertisement
PKB rupanya lebih memilih hotel mewah 'permata' Kota Surabaya tersebut sebagai tonggak sejarah penetapan keputusan besar setelah memilih 'meninggalkan' Prabowo Subianto.
Hotel Majapahit terletak di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Awal mulanya hotel tersebut masih di bawah naungan Sarkies Family dan dibangun pada 1910.
Pada tahun 1942 bernama Hotel Oranje. Ketika Jepang menjajah dan menguasai bumi pertiwi, namanya berganti Yamato, yang kala itu sekaligus digunakan headporter atau base camp saat pertempuran.
Pada 10 September 1945, hotel sempat bernama Merdeka, tahun 1945 sampai 1946 berganti Lucas Martin Sarkies yakni kembali pada keluarga pendiri, tahun 1969 dijual ke Men Trust Holding.
Hotel ini sempat dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group sejak 1993 hingga 2006. Pada tahun 2006, hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata. Sebagian besar bangunan asli hotel ini masih dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa unsur interiornya telah direnovasi.
Salah satu momen yang paling dikenal di hotel ini adalah peristiwa perobekan bendera pada tanggal 19 September 1945, yaitu Insiden Hotel Yamato.
Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) di puncak sebelah kanan hotel.
Para pejuang Indonesia merobek warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera Republik Indonesia. Insiden bendera itu mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.
Hotel Majapahit mengalami beberapa kali perombakan kepemilikan, nama, hingga peremajaan. Namun, tidak demikian dengan keorisinilan bangunan.
Hotel Majapahit berubah menjadi hotel mewah bintang lima dengan total 143 kamar di lantai satu dan dua.
Kepemilikan hotel Majapahit sejatinya merupakan swasta dari keluarga Sarkies. Meski, sebelum dan setelah kemerdekaan, Majapahit sempat beralih fungsi.
Manajemen Hotel Majapahit berusaha memaksimalkan segala hal untuk selalu melestarikan dan menjaga keasliannya. Mulai dari monumen perobekan bendera, memasang plakat Brighten Stone, hingga tak mengubah bentuk bangunan.
Salah satu bukti keaslian bangunan adalah dari ubin marmer yang diimpor langsung dari negeri kincir angin, Belanda untuk menjaga keaslian dan menjadi karakter bagi Majapahit.
Salah satu ciri khas bangunan vintage Majapahit dalam marmer itu adalah 1 dari sekian marmer yang dipasang menjadi ubin, selalu ada 1 ubin yang sengaja dipasang terbalik.
Pemilik sekaligus para pekerja sangat diuntungkan dengan lokasi hotel yang strategis. Selain memiliki lahan yang luas, lokasinya juga berada di jantung kota Surabaya.
Hotel yang berdiri di atas lahan 2 hektare itu masih eksis, lantaran Pemkot Surabaya turut mempercantik kawasan Tunjungan. Bahkan, 139 kamar masih mempertahankan arsitektur klasik.
Dengan luas, megah, dan eloknya hotel itu, tentu membutuhkan biaya operasional yang fantastis. Tak ayal, hotel yang dulunya bernama Oranje, (Sebelum Yamato dan Merdeka) itu masih digandrungi para pelancong, terutama wisatawan internasional.
Kerap Jadi Lokasi Pertemuan Politik
Beberapa kali hotel ini menjadi pusaran pertemuan-pertemuan penting para pejabat dalam agenda politik maupun konsolidasi.
Bahkan pada 15 Februari 2023 lalu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pernah menghelat acara Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah kepala daerah bertagline: Budhal Gus!
Dalam agenda tersebut, nampak hadir Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Bupati Pamekasan Badrut Tamam dan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf.
Pada kesempatan acara bertema Mandat Daerah untuk Indonesia tersebut, para kepala daerah menyampaikan sejumlah uneg-uneg atau persoalan di wilayahnya kepada pria yang akrab disapa Gus Muhaimin.
Dengan harapan, melalui FGD bersama Gus Muhaimin ini semua permasalahan bisa sampai ke telinga pusat pemerintahan.
Mulai reformasi agraria, pendidikan, kesehatan, konektivitas antar daerah, kearifan lokal, pertanian, serta berbagai problem yang muncul dan membutuhkan penanganan secara nasional.
"Ini penting membuat agenda bersama sehingga pemerintahan siapapun nanti yang melanjutkan periode sampai 2024 ke depan ini siap dengan persoalan dan tantangan secara riil sehingga bisa mengatasi dengan cepat," ungkap Gus Muhaimin kala itu.
Demikian kira-kira mandat daerah yang meminta supaya beberapa pekerjaan tertunda menjadi prioritas.
Tepis Keretakan Koalisi Bersama Gerindra
Gus Muhaimin juga angkat bicara soal peta politik. Ia menyatakan membuka kesempatan seluas-luasnya, sebanyak-banyaknya untuk koalisi.
"Semakin banyak koalisi yang bergabung semakin baik. Lihat aja nanti mulai Februari, Maret, April ini akan terjadi komunikasi intensif antar partai-partai sehingga memungkinkan terbukanya aliansi baru tambahan di antara yang sudah ada, yang terpecah menjadi bergabung," ungkapnya.
Menariknya, Gus Muhaimin menegaskan bahwa koalisi Gerindra terus solid. Itu dulu.
Begini pertanyaan wartawan kala itu: Artinya koalisi dengan Gerindra apakah akan terpecah?
"Koalisi dengan Gerindra justru harus ditopang koalisi dengan yang lain supaya lebih kuat," tandas Gus Muhaimin.
Itu karena malam sebelumnya, Prabowo diisukan "melamar" Khofifah dengan menggelar pertemuan makan malam tertutup di D'Soematra Surabaya.
Gus Muhaimin mengaku tak mendapatkan informasi apapun terkait pertemuan yang disebut-sebut 'hangat' tersebut.
"Saya belum tahu, apa agendanya saya nggak tahu. Apa agenda urusan apa saya juga nggak tahu. Nanti kita lihat perkembangannya, saya belum tahu apa yang dilakukan," jawabnya.
Tanda-tanda koalisi Gerindra- PKB kemungkinan tidak solid?
"Oh enggak, masih solid," tegasnya.
Deklarasi capres atau cawapres?
"Moga-moga bulan depan," jawab Gus Muhaimin singkat.
Partai yang mulai pendekatan?
"Golkar, NasDem," ucapnya yang kini terbukti ketika NasDem rupanya benar-benar meminang Gus Muhaimin.
Tagline Budhal Gus itu tetap budhal nyapres atau gimana Gus?
"Ya tetap kalau perintahnya nyapres. Dapetnya apa ya takdirnya nanti," ujarnya.
Tapi tetap maju Gus?
"Maju dong," tandas Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin Menjemput Takdir
Gus Muhaimin Iskandar menegaskan komitmen untuk tetap melanjutkan biduk koalisi bersama Partai Gerindra. Tapi lagi-lagi itu dulu.
Pernyataan kala itu menyeruak di tengah slentingan panas jika Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah melakukan pendekatan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Pertemuan singkat dan terkesan terburu waktu di tengah agenda padat kedua tokoh tersebut, mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Lalu bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Apakah pria yang lekat disapa Gus Muhaimin tersebut tak khawatir?
"Nanti kita lihat perkembangannya, saya belum tahu apa yang dilakukan," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin juga mengenalkan tagline Budhal Gus! Ia tak menjelaskan secara gamblang. Namun yang pasti, Gus Muhaimin tengah mempersiapkan diri sebaik mungkin.
"Ya tetap, kalau perintahnya nyapres. Dapetnya apa ya takdirnya nanti. (Tetap) maju dong," pungkasnya.
Desas-desus keretakan koalisi antara PKB dan Gerindra sendiri kian mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah pengamat politik bahkan memprediksi komitmen kedua gerbong parpol segera runtuh dalam waktu dekat. Akan tetapi, Gus Muhaimin memastikan PKB dan Gerindra tak akan goyah.
Jumat, 1 September 2023. DPP PKB mengantar takdir bagi Gus Muhaimin. Ini seakan meloloskan tekad Gus Muhaimin untuk maju di Pilpres 2024 dan menjawab prediksi keretakan poros PKB-Gerindra selama ini.
Tekad itu masih membaja. Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid mengumumkan hasil rapat pleno gabungan bersama Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz di Kantor DPW PKB Jatim, Kota Surabaya, Jumat (1/9/2023) sore.
Rapat ini menentukan sikap akhir terkait Pilpres 2024 menyusul pinangan NasDem menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies Baswedan.
Rapat dipimpin oleh Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid. Rapat pleno sendiri membahas semua dinamika yang berkembang mulai dari muktamar sampai perkembangan terbaru PKB menuju Pilpres 2024.
Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menyatakan PKB menerima pinangan NasDem. Keputusan itu tercetus dalam sebuah kesepakatan bersama.
PKB akan memasangkan Anies Baswedan sebagai Capres dan Muhaimin sebagai Cawapres.
"Kami menerima dan akan menindaklanjuti lamaran Partai NasDem kepada ketua umum kami Gus Muhaimin Iskandar untuk bersama-sama maju Pilpres 2024 dengan saudara Anies Baswedan," tegasnya.
"Jadi keputusannya adalah kami menerima dengan baik tawaran Partai NasDem untuk memasangkan duet pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar," ucap Gus Hasanuddin Wahid seolah menebalkan pernyataan.
Ia juga menyatakan jargon baru Amin. Yaitu gabungan nama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar seraya berharap agar pasangan ini menjadi pemenang di Pilpres 2024. .
Gus Hasanuddin Wahid juga memastikan jika kesepakatan tersebut sudah mendapat restu para kiai. Bahkan mereka menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PKB.
"Para kiai mendukung penuh memberikan dorongan bahwa apa yang terbaik buat partai ke depan itu akan menjadi keputusan juga beliau-beliau dan beliau-beliau memberikan mandat kepada kita bismillah tawakkaltu alallah. Budhal Gus," kata Gus Hasanuddin.
Gus Hasanuddin Wahid menegaskan tidak ada hambatan bagi Gus Muhaimin untuk bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo atau rekan-rekan di Gerindra setelah keputusan ini diumumkan.
"Tapi kami juga melakukan dialog dan sebagainya," tandasnya.
"Ketua umum kita kan juga sudah dikasih tahu kalau nama koalisinya sudah bukan koalisi.. lagi, otomatis. Nanti Ketum akan komunikasi," tambahnya.
Sementara di Jakarta, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, sikap akhir dari PKB diputuskan dalam rapat di Surabaya.
Pembahasan ini dimulai memang dari tawaran kerja sama yang datang dari Partai NasDem. Walau belum secara detail menerangkan tawaran yang dimaksud, PKB menyambut tawaran tersebut.
"Hari ini semuanya menyambut baik tawaran kerja sama dari Partai NasDem," kata Jazilul.
Terkait KKIR atau KIM, dia menyampaikan, jika keputusan di Surabaya sudah bulat PKB dengan sendirinya akan pamit dari poros Prabowo Subianto. Jazilul belum bisa memastikan teknis PKB berpamitan dengan KIM.
Jazilul menekankan, sudah saatnya PKB maju untuk mengambil keputusan terkait Pilpres 2024.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mendapatkan informasi bahwa Anies Rasyid Baswedan dan Partai Nasdem telah meneken kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Penekenan kerja sama yang dilakukan sepihak itu disebutnya dilakukan pada Rabu (30/8/2023) kemarin.
"Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB. Untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Riefky lewat keterangannya, Kamis (31/8/2023).
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," sambungnya menegaskan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.