Politik

Soal Pasangan AMIN, Seperti Apa Respons Parpol dan Relawan Anies di Cilacap? 

Sabtu, 02 September 2023 - 23:07 | 103.83k
Albani Idris, relawan Anies Baswedan di Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Albani Idris, relawan Anies Baswedan di Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAP – Deklarasi pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (pasangan AMIN) telah dilaksanakan di Surabaya, Sabtu, 2 September 2023 pukul 14.00 WIB. 

Lantas bagaimana tanggapan atau komentar pengurus partai pengusung dan sikap relawan Anies di Cilacap, Jawa Tengah terkait deklarasi pasangan AMIN tersebut. Berikut adalah tanggapan dan sikap mereka.

Advertisement

Parpol-dan-Relawan.jpgCahyo Sasongko (kiri) ketika mendaftarkan Partai NasDem ke KPU Cilacap. (FOTO: Dok Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

NasDem Cilalap tetap hormati dan laksanakan keputusan DPP

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cilacap, Cahyo Sasongko mengatakan, bahwa pendapatnya terkait deklrasi pasangan AMIN tidak mewakili jawaban resmi partainya. Pendapatnya murni sebagai kader Partai NasDem di tingkat kabupaten. 

Cahyo-Sasongko.jpg

Menurutnya, deklarasi pasangan AMIN adalah keputusan ketua umum Partai NasDem yang harus dihormati dan dilaksanakan. 

"Namun, sepengetahuan kami itu belum ada ketetapan yang menjadikan Cak Imin bacawapres. Keterangannya baru PKB bergabung dengan NasDem," katanya, Sabtu (2/9/2023) pagi. 

Terkait nanti cawapresnya (memang) Cak Imin atau bukan, itu semua merupakan keputusan dari ketua umum partai dan tim pemenangan.

Bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu antara Demokrat, NasDem, PKS kan awalnya memang untuk bacawapres diserahkan kepada capres, yakni Anies Baswedan. "Jadi tidak ada istilahnya di kemudian hari menjadi seolah-olah itu sudah menjadi bacawapres. Bahwa dari awal yang menentukan Anies," tegas Cahyo. 

Saat ini, menurutnya, dari elektabilitas KPP kelihatan yang bekerja masih Anies. Anies sering melakukan silaturahmi, di manapun. 

Memang saat ini NasDem hanya mempunyai seorang figur Anies. Terlepas itu ada tim, diisukan juga ada Gatot Nurmantyo sebagai bacawapres atau AHY atau siapapun. "Saat ini memang pure Anies Baswedan yang menjadi tolok ukur capresnya," ucapnya. 

Disinggung dampak positif maupun negatif usai deklarasi pasangan AMIN, Cahyo menjelaskan, dampak positifnya pasti menambah gemuk koalisi. Seandainya terukur dan terhitung, komposisi perolehan kursi DPR RI, NasDem itu 59, sedangkan PKB 58, PKS 50, Demokrat 54.

"Itu sebenarnya tambah gemuk, kalau kita memang benar-benar mau berangkat, dan ada partai yang bergabung mestinya senang. Negatifnya, ada pihak-pihak yang mungkin merasa tidak diajak komunikasi, kemudian ada putusan sepihak. Ini kami belum tahu ya. Belum ada penjelasan dari pihak Partai NasDem," terangnya. 

Cahyo lantas menggarisbawahi, elektabilitas itu bisa naik, bisa turun. Seandainya betul terjadi kenaikan, pasti karena sebagai partai yang nasionalis-demokratis. NasDem memang tidak ada kekuatan atau basis religius. 

Kekuatan yang berimbang itu antara nasionalis dan religius, bisa PKB, PKS, PAN, dan PPP yang menjadi keseimbangan antara nasionalis dan religius. 

"Seperti PKB di Jawa Tengah, Jawa Timur, Pak Anies di luar Jawa sudah tidak menyangsikan suaranya. Jadi mungkin bisa menambahkan suara Anies terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur," tambahnya. 

Bila melihat dinamika politik sedang berjalan, bahwa Demokrat sudah mencabut dukungannya kepada Anies Baswedan. Kemudian menyatakan dirinya untuk tidak lagi mendukung, maka pihaknya tetap menunggu instruksi dari DPP dan DPW NasDem.

"Kita menunggu langkah-langkah apa yang harus ditempuh karena mau bagaimanapun keputusan DPP harus kita hormati, Mas. Kita laksanakan sebaik-baiknya, apapun keputusannya. Kita sebagai kader di tingkat kabupaten pasti akan tunduk apa keputusan dari DPP maupun DPW. Demikian," katanya. 

Namun, kembali ia menegaskan bahwa pendapatnya ini tidak mewakili keputusan partai tingkat DPP maupun DPW NasDem. 

"Karena ketika saya diminta berkomentar tentang capres, bukan berarti tidak mau dan sebenarnya kami tidak mau menyampaikan, karena tidak ada kompetensi, tidak tahu-menahu tentang capres. Tapi ini hanya (suara) akar rumput. Yang saya sampaikan ini (suara) akar rumput," tandas Cahyo lagi. 

Menutup perbincangan, ia mengungkapkan, banyak sekali masukan-masukan. Ada yang bilang positif, ada yang bilang negatif terkait pasangan AMIN. "Ya karena tidak lepas bahwa berpolitik pasti bervariatif, suka dan duka, positif dan negatif," tutupnya kepada TIMES Indonesia. 

Respons Gerindra Cilacap

Suyatno, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cilacap menanggapi dengan santai usai deklarasi pasangan AMIN di Surabaya.

"Sama seperti yang disampaikan Prabowo bahwa kita menanggapinya santai saja. NU sekarang kan tidak dominan bahwa NU adalah PKB. Saya, sekretaris, dan bendahara saya juga NU. Banyak dari pengurus saya, dari tingkatan DPC sampai Ranting juga orang NU," katanya.

Artinya, ucap Suyatno, NU sekarang ada di mana-mana. "Bahwa di semua partai ada NU," tandasnya.

Tentang dampak suara Prabowo, ia mengaku pasti ada. Namun hal itu tidak akan mengurangi dukungan masyarakat terhadap Prabowo. 

"Kita lihat makin lama dukungan partai-partai ke Prabowo makin bertambah banyak," tegasnya. 

Suyatno melanjutkan, mereka (KPP) punya hak untuk deklarasi pasangan AMIN.

"Saya kira itu urusan mereka, dan kita tidak akan kebakaran jenggot. Silakan saja. Yang jelas, kami tetap akan fokus terhadap dukungan kami kepada Pak Prabowo untuk menjadi presiden," ujarnya, sembari mengatakan pihaknya menghormati pilihan dan hak mereka (KPP). 

Suyatno kembali menegaskan bahwa langkah Partai Gerindra ke depan adalah sama. 

"Kita dan teman-teman koalisi tetap akan berjuang keras dan semaksimal mungkin, Prabowo (menjadi) presiden. Dan, yang jelas, sampai saat ini dari Pak Prabowo belum (tidak) mengkhianati kesepakatan yang sudah dibuat antara Gerindra dan PKB," tutup Suyatno.

Seperti apa pendapat PKS Cilacap?

Prayitno, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Cilacap mengungkapkan, dinamika masih bisa (terjadi) dan akan terus berlanjut usai deklrasi pasangan AMIN. Dinamika itu akan terus terjadi sampai KPU menetapkan capres/cawapres Pemilu 2024.

"Sebelum ditetapkan KPU, kemungkinan berubah masih terus ada," katanya.

Ia menambahkan, di lapangan berbagai respons terhadap dinamika yang ada sebagai pembelajaran atau pendidikan masyarakat tentang demokrasi atau politik.

Plus-minus setiap perubahan atau dinamika menjadi satu hal yang niscaya, baik dari sisi capres/cawapres, partai pengusung, relawan, maupun masyarakat pada umumnya serta manajemen internal capres/cawapres.

Ditanya langkah terkini PKS usai deklrasi pasangan AMIN, Prayitno mengungkapkan, saat ini 'semua' masih terus berkomunikasi, koordinasi, menghitung, memprediksi, bahkan mungkin berspekulasi dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada sampai batas waktu sesuai tahapan atau jadwal dari KPU.

"Secara internal PKS, sebelum penetapan maka menjadi bahan atau sarana diskusi, belajar bagi anggota dan kader. Kami di daerah akan selalu mengikuti arahan, kebijakan, dan keputusan akhir DPP PKS atau keputusan Musyawarah Majelis Syura PKS," tutupnya. 

Relawan Anies di Cilacap tetap fokus ke figur Anies Baswedan

Akan halnya, relawan simpul ABC (Anies Baswedan Club) Cilacap, Albani Idris.

Dia menegaskan, relawan Anies lahir sewaktu Anies Baswedan nyapres. Maka, deklarasi pasangan AMIN adalah keputusan politik Anies Baswedan.

"Relawan melihatnya Pak Anies saja," kata Albani. 

Terkait bagaimana dampak pasangan AMIN ke depan, dan elektabilitas Anies yang mulai turun, Albani menjelaskan bahwa pihaknya juga antusias menanggapi hal-hal semacam itu, karena tujuan relawan adalah menginginkan perubahan.

"Jadi melihatnya ke Pak Anies saja," imbuhnya. 

Tentang elektabilitas Anies, relawan meyakini bahwa elektoral Anies tinggi karena keinginan masyarakat itu untuk perubahan yang lebih baik. 

Langkah relawan Anies dinilai tetap solid dan terus merapatkan barisan. Namun tetap juga ada relawan yang kritis menanggapi hal-hal semacam itu karena relawan kebanyakan dari partai atau caleg. 

"Mungkin ada kepentingan nyalegnya, dan dari partai pengusung. Tentang bahasa Anies Baswedan 'mengkhianati' Demokrat, saya kira sudah sepakat bahwa tiga partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu masalah cawapres diserahkan ke Anies. Apapun keputusannya," tandasnya. 

Ditambahkan Albani, secara tertulis Anies belum tanda tangan atau menentukan cawapresnya nanti AHY.

"Saya kira perjanjian apapun sesuai koalisi itu belum tertulis, membangun satu koalisi. Saya tegaskan, ABC Cilacap ini sudah tergabung dalam forum komunikasi, dan sudah membentuk Bakorsi (Badan Koordinasi Saksi). Sebagai Bakorsi Cilacap, kami sedang melakukan rapat-rapat di kecamatan untuk membangun struktur Bakorsi di tingkat kecamatan," ujarnya kepada TIMES Indonesia. 

Albani kembali menegaskan bahwa relawan tetap teguh memperjuangkan Anies, dan berdoa mudah-mudahan Anies bisa mendaftar sebagai capres. 

"Itu saja. Terkait isu-isu penjegalan supaya Anies jangan nyapres, tidak bisa nyapres, itu salah satu trik dari (partai) sebelah, itu tidak memengaruhi relawan. Tahunya sih Anies bisa nyapres. Terkait cawapresnya siapa, saya kira relawan bisa dikondisikan bahwa keputusan politik itu memang dinamis," ungkap Albani terkait deklarasi pasangan AMIN. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES