Respon Pendaftaran Gibran, Puan Maharani: Sudah Pamit Jadi Cawapres

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, dengan tulus mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah resmi mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke KPU RI di Jakarta pada Rabu.
Menurut Puan, posisi Gibran saat ini telah secara resmi menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto, dan dia tidak menyampaikan pengunduran diri sebagai kader PDIP.
Advertisement
Puan telah berkesempatan bertemu dengan Gibran beberapa hari sebelumnya dan berbicara tentang berbagai hal.
"Mengenai apakah Gibran masih menjadi kader partai PDIP, saya sarankan untuk menanyakan hal tersebut kepada Wali Kota Solo," jelasnya.
Selain itu, Puan juga mencatat bahwa tidak ada tanda-tanda bahwa Gibran telah secara resmi bergabung dengan partai politik lain.
"Tidak ada penampilan dengan jaket partai politik, Gibran hanya menjadi cawapres Prabowo," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa Gibran tidak menyampaikan pengunduran diri, dan pihaknya hanya dapat mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, dia mengakui sudah bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka dan mengobrol banyak hal.
"Mas Gibran sudah pamit dan menyampaikan ingin menjadi cawapres Mas Prabowo," kata Puan.
Sebelumnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, telah resmi mendaftarkan diri ke KPU RI pada Rabu.
Jokowi Tidak Meminta Perpanjangan Jabatan
Puan Maharani juga memastikan bahwa Presiden RI, Joko Widodo, tidak pernah meminta perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Enggak, enggak pernah. Setahu saya enggak pernah beliau meminta perpanjangan tiga periode," tegas Puan.
Puan menekankan bahwa konstitusi Indonesia mengatur bahwa seorang presiden dapat memegang jabatan selama 5 tahun dan hanya bisa terpilih kembali satu kali dalam jabatan yang sama.
Terakhir, Puan membantah adanya video viral yang menunjukkan Megawati Soekarnoputri mengempaskan tangannya kepada Presiden Joko Widodo.
"Mengempaskan tangan itu terjadi ketika mereka turun tangga, yang sudah ada pegangan tangan oleh Ganjar, dan fokus mereka saat itu adalah untuk turun tangga. Ini hanya masalah turun tangga," jelas Puan.
Puan mengakhiri dengan mengingatkan bahwa kasih seorang ibu akan selalu ada, dan insiden tersebut hanya terkait dengan penurunan tangga, tanpa ada kejadian seperti yang diisukan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |