Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Beginilah Respon Kader PDIP di Yogyakarta

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keputusan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subiyanto masih terus mendapat reaksi dari kader PDIP Kota Yogyakarta dan relawan Jokowi di Yogyakarta. Mereka mengaku kecewa dengan putra bungsu Jokowi karena membelot ke ketua umum Partai Gerindra.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Yogyakarta, Fokki Ardiyanto menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan relawan Jokowi sah-sah saja. Ia menilai aksi tersebut merupakan sebuah ekspresi yang dimana rakyat memiliki hak politiknya masing masing.
Advertisement
“Kalau masalah kecewa, sedih itu manusiawi tetapi itu hanya sesaat. Nah, kami ini yang sudah dididik sejak PDI dulu itu bahwa biar gepeng tetap banteng. Bahkan sejak jaman orde baru pun kita kampanyenya ojo manut lurahe. Ya biarkan saja, aksi Itu kan sebuah ekspresi dari suara hatinya rakyat, dan kita punya hak politik masing masing. Itu tuh ritual 5 tahunan dan kita ini sudah terbiasa hal hal seperti itu. Yang namanya dipartai politik itu siap kecewa,” kata Fokki kepada TIMES Indonesia di Kantor DPRD Kota Yogyakarta (30/10/2023).
Fokki menambahkan, pihak PDIP termasuk di Yogyakarta tetap berkomitmen menjaga marwah Bung Karno dan menjaga Megawati Soekarno Putri. “Kita tiap menit tiap detik menggencarkan kampanye Ganjar-Mahfud, kami kader PDIP yang patuh perintah ketua umum menangkan Ganjar-Mahfud. Untuk menangkan Ganjar, jangan baper tapi cari suara banyak.Jadi berita berita itu bagi kami ya biasa saja dalam politik,” tandas Fokki.
Disinggung mengenai menolak dinasti politik yang dilakukan oleh BEM Nusantara di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Fokki menegaskan, hal itu sah-sah saja dilakukan karena mereka menyampaikan asprasi kekecewaan lewat aksi tersebut.
“Itu kan aksi dari teman teman mahasiswa dan itu tidak bisa dikekang kekang. Kawan kawan mahasiswa tidak disetir oleh siapapun. Apa yang menjadi seorang mahasiwa itu ya itu bisa menjadi suara rakyat sesuai hati nuraninya kawan kawan mahasiwa.Kalau saya sebenarnya pesan ke relawan untuk ekspresikan sesuai hati nurani,” terang ujar Fokki.
Disisi lain, Fokki berpesan kepada seluruh paslon agar melakukan kampanye tanpa hoaks. “Lakukan kampanye tanpa hoaks,” tutup Fokki.
Sebelumnya, perwakilan relawan Ganjar-Mahfud beserta anggota DPRD DIY turut memberikan komentar banyaknya relawan PDIP yang membelot ke Prabowo sehingga ada yang membencinya. Meski begitu, mereka tak ambil pusing dan fokus mencari suara menangkan Ganjar-Mahfud satu putaran.
“Ya kalau menurut saya memang orang yang sakit hati, banyak yang kecewa. Tapi buat apa kecewa atau sakit hati. Yang dulu dicinta sekarang dibenci. Yang dulu kita memuja sekarang jadi tidak suka. Percayalah kalau kita merasa terdzolimi tapi kita anggap bahwa doa orang orang yang terdzolimi sangat sakti. Yang penting konsentrasi bagaimana pasangan Ganjar-Mahfud ini harus menang satu putaran. Kita tidak gentar karena ada pak Ganjar, kita tidak takut karena ada pak Mahfud,” kata Koordinator Aksi Gamari Yogyakarta yakni Hendro Plered .
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DIY, Dwi Wahyu mengatakan meski kecewa dengan keputusan Gibran, namun ia menekankan kepada relawan agar berpolitiklah yang santun untuk menangkan Ganjar-Mahfud.
“Ya kalau soal aksi aksi yang dilakukan relawan pdip kami itu cuma sebagai bentuk kekecewaan aja dan itu hak mereka buat mengungkapkan aspirasinya biar masyarakat yang menilai sendiri. Yang penting pesan saya buat relawan berpolitiknya dengan santun, jangan diulangi lagi aksi aksi seperti itu. Fokus aja menangkan Ganjar Mahfud,” jelas Dwi Wahyu kepada TIMES Indonesia di Kantor DPRD DIY.
Apabila Presiden Jokowi merasa sakit hati, lanjut Dwi Wahyu, pihak PDIP lebih sakit lagi. Sebab, sudah banyak pengorbanan yang diberikan PDIP terhadap Jokowi, mulai dari menjadi wali kota hingga presiden.
“Banyak yang bilang pak Jokowi seperti ini karena sakit hati dihina atau semacamnya, tapi kami yang mengantarkannya kesekian kali sampai beliau menjadi wali kota lalu gubernur hingga presiden jauh lebih sakit hati. Kalau kata gibran tenang aja ada saya disini, saya mewakili masyarakat dan relawan pdip tenang pak Ganjar Mahfud ada kami di sini,” jelas Dwi, kader PDIP ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |