Politik

Pemilih Pilpres 2024 Didominasi Anak Muda, Pengamat Politik Sebut Prabowo-Gibran Bisa Unggul

Rabu, 01 November 2023 - 20:10 | 55.14k
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar di KPU (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar di KPU (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Peluang Calon Presiden atau Capres Prabowo Subianto untuk memenangi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dinilai sangat terbuka lebar. Alasannya, Menteri Pertahanan RI ini mendapat dukungan yang sangat kuat terutama dari basis anak muda.

Pengamat politik UIN Kalijaga Yogyakarta, Ahmad Norma Permata mengatakan, dukungan dari anak muda merupakan modal politik yang sangat besar. Sebab, dukungan anak muda diprediksi akan menjadi penentu dalam Pilpres 2024.

Hal ini seperti merujuk pada data KPU pemilih anak muda akan mendominasi Pilpres 2024 di rentang 53 hingga 55 persen dari total keseluruhan.

“Kalau saya tentu peluang Prabowo Gibran paling besar karena prabowo punya instrumen politik. Selain itu dukungan anak muda sangat kuat mengarah kepada Prabowo. Salah satunya survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru yang merekam Prabowo-Gibran adalah pasangan pilihan utama Gen Z dengan raihan 37, 8 persen,” terang Norma, Rabu (1/11/2023).

Ahmad-Norma-Permata.jpgPengamat politik UIN Kalijaga Yogyakarta, Ahmad Norma Permata. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Yogyakarta)

Sedangkan dari segmen pemilih milenial, Prabowo-Gibran juga tetap unggul dengan perolehan 37,1 persen. Raihan tersebut unggul dibanding Ganjar-Mahfud yang hanya mendapat 32,5 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 31,5 persen.

Sehingga, besarnya dukungan anak muda selaras dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran secara keseluruhan. Hal itu terlihat dari riset Lembaga Survei Jakarta (LSJ) periode 18-26 Oktober 2023 yang merekam elektabilitas Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama.

“Tetapi seandainya dua putaran saya kira peluang Prabowo tetap lebih besar. Sebab, apabila Anies yang kalah, maka pengikut Anies tentu akan lebih banyak yang ke Prabowo karena dulunya mereka pendukung Prabowo pada Pemilu 2019. Yang memang posisi nanggung ya posisi Ganjar ini. Kalau dia (Ganjar) memposisikan diri anti rezim sementara perubahan sudah ada Anies. Tapi kalau tegak lurus dengan Pak Jokowi sudah ada Gibran ditempatnya Prabowo,” tandas Norma.

Disisi lain, menampilkan Gibran sebagai cawapres ini menjadi ajang iklan yang luar biasa. Ketika Gibran gagal menjadi cawapres, maka ia akan potensi bisa lolos ke Pilkada DKI.

“Saya melihat Pak Jokowi ini tidak sekadar coba-coba. Namun serius membawa Gibran lebih maju. Apalagi Pak Prabowo empat kali sudah mencalonkan terus. Dan dugaan saya kalau yang terpilih adalah Prabowo-Gibran, maka kebijakan Jokowi akan lanjut. Sehingga tidak akan banyak inovasi kecuali untuk mengupgrade Gibran tampil dilevel nasional dan internasional,” terang Pengamat Politik Ahmad Norma. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES