TKN Prabowo-Gibran: Kebijakan Hilirisasi Harus Didukung Penuh

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Langkah capres Prabowo Subianto yang akan meneruskan kebijakan hilirisasi Presiden Jokowi layak didukung penuh. Demikian disampaikan Anggota Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Achmad Hafisz Tohir. 

Sebab, menurut Hafisz, selain mendatangkan manfaat ekonomi yang cukup besar, program tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat menuju kemandirian di bidang perekonomian. 

Advertisement

“Saatnya Sumber Daya Alam (SDA) yang kita miliki baik dari hulu sampai hilir kita kelola sendiri. Hilirisasi dampak atau manfaat ekonominya sangat besar. Potensi ini harus kita maksimalkan agar cita-cita mencapai kesejahteraan dapat terwujud,” ujar Hafisz kepada wartawan, Kamis (9/11/23)

Hafisz berpandangan, dengan adanya kebijakan hilirisasi, negara bisa mengurangi pengangguran dan lainnya. 

“Hilirisasi bisa serap tenaga kerja yang cukup besar nantinya. Selain itu, perekonomian di bawah juga akan terdampak positif, penerimaan pajak bisa meningkat dengan adanya hilirisasi,” ungkap Hafisz yang juga Anggota Komisi XI DPR ini. 

Lebih lanjut, Hafisz menekankan, kebijakan hilirisasi merupakan salah satu peta jalan menuju Indonesia emas. 

“Cita-cita kita menuju Indonesia emas 2045 bisa terwujud ketika kita mampu mengelola kepentingan ekonomi secara visioner. Saya kira hilirisasi adalah solusi kredible yang selaras dengan amanat Pasal 33 UUD 45,” pungkas Waketum DPP PAN ini. 

Sebelumnya, Prabowo mengatakan kebijakan Jokowi untuk mendorong hilirisasi sudah tepat dan wajib dilanjutkan. Menurutnya, tidak ada alasan program tersebut dihentikan.

BUMN dan swasta akan sangat berperan dalam menjalankan program tersebut. Namun, imbuhnya, pemerintah pun harus siap apabila swasta ternyata ogah-ogahan.

Prabowo menilai Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kaya sehingga harus siap jika harus membangun smelter sendiri.

"Jadi pemerintah sekarang bukan hanya wasit, tapi berani jadi pelopor. Kalau swasta mau masuk monggo, kalau gak ada yang masuk kita gak boleh ragu-ragu. Kalau perlu pemerintah yang bangun smelter," tuturnya.

Untuk diketahui hilirisasi merupakan proyek kebanggaan Jokowi. Pemerintahan Jokowi kerap membanggakan hilirisasi karena mampu menciptakan nilai tambah yang berlimpah. Nilai ekspor dari hilirisasi nikel misalnya pada 2022 mencapai US$ 33,81 miliar atau Rp504,2 triliun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.