FKUB Kabupaten Kediri: Waspadai Politisasi Identitas, Ujaran Kebencian dan Hoaks

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Politisasi identitas, ujaran kebencian dan hoaks menjadi tiga hal negatif yang terus diwaspadai menjelang Pemilu 2024.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Kediri Dafid Fuadi menuturkan jika hal tersebut dibiarkan, tidak hanya bisa merusak kesatuan dan persatuan, tapi juga kerukunan di masyarakat.
Advertisement
Oleh sebab itu masyarakat, terutama para pemuda diajak untuk lebih cerdas dalam menerima dan menyerap informasi. Terutama di masa kampanye, dimana berdasarkan pengalaman politisasi identitas, ujaran kebencian dan hoaks sering dimanfaatkan pihak tertentu untuk menjatuhkan pihak lainnya.
"Ketiga hal tersebut berpotensi memecah belah masyarakat dan kerukunan antar umat beragama. Tiga hal tersebut juga adalah hal yang paling rawan dalam setiap perhelatan pemilu," ujarnya, Sabtu (16/12/2023).
Hal itu dituturkan Dafid di sela sosialisasi Tolak Politisasi Identitas, Ujaran Kebencian dan Hoaks di Tahun Politik 2024. Kegiatan dengan narasumber dari Kodim 0809 Kediri, Polres Kediri dan Bakesbangpol Kabupaten Kediri itu diikuti kurang lebih 80 orang perwakilan komunitas dan organisasi pemuda lintas agama di Kabupaten Kediri.
Mulai dari GP. Ansor, Fatayat, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatùl Aisyiyah, Himpunan Pemuda LDII, Pemuda Pemudi Kristen, Pemuda Pemudi Katholik dan Pemuda Pemudi Hindu.
"Para pemuda jangan terjebak dalam politisasi identitas, ujaran kebencian dan hoaks agar tetap produktif demi masa depan bangsa. Kompetisi dalam politik bukanlah untuk bermusuhan tapi bagian dari proses," tuturnya.
Kehidupan para pemuda saat ini tidak bisa dipisahkan dari sosial media. Sementara di sisi lain, politisasi identitas, ujaran kebencian dan hoaks biasanya menyebar melalui sosial media dan internet.
Dengan kondisi tersebut, para pemuda diajak untuk lebih mengenal dan memahami ketiga hal tersebut. Agar nantinya bisa semakin waspada dan terhindar dari paparan ketiga hal negatif tadi.
"Setidaknya kita sama-sama meminimalisir dan mengantisipasi jangan sampai kita terbawa semua itu hingga kerukunan umat beragama ternodai," tambahnya lagi.
Dengan kesadaran untuk menjauhi dan menekan penyebaran ketiga hal negatif tadi, para pemuda diharapkan bisa turut menciptakan kondisi masyarakat Kabupaten Kediri yang aman dan kondusif, baik sebelum dan sesudah pemilu nanti.
Para pemuda juga didorong untuk merawat kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kediri. "Pemuda-pemuda ini nanti bisa menjadi ujung tombak untuk menjaga dan merawat kerukunan serta kekondusifan dalam Pemilu 2024," ujarnya lagi.
Sementara itu, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, SH, melalui Lettu Inf Dwi Agus Harianto menciptakan suasana kondusif dan aman memerlukan sinergi lintas sektor.
"Kodim 0809 Kediri siap bersinergi dan berkoordinasi bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan instansi terkait mencegah penyebaran politisasi identitas, ujaran kebencian dan hoaks sehingga Pemilu 2024 bisa berjalan dengan aman, tertib dan lancar," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |