Eri Cahyadi Masuk Rekomendasi Golkar di Pilwali Surabaya 2024

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Partai Golkar memberikan sinyal mengusung nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk maju kembali di dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan digelar serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) Muhammad Sarmuji menyatakan Eri Cahyadi memang masuk dalam daftar calon kepala daerah yang potensial dan siap diusung maju di Pilkada Kota Surabaya.
Advertisement
"Mas Eri sampai hari ini termasuk kepala daerah yang kami masukkan dalam fungsionaris Pilkada, satu tahap di bawah rekomendasi resmi," kata Sarmuji kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (12/1/2024).
Lebih lanjut, Sarmuji menyebut Golkar sudah mempersiapkan langkah mengusung Eri sebagai jagoan di Pilkada 2024, namun hal itu sifatnya masih rekomendasi awal.
"Bisa dikatakan rekomendasi awal untuk Mas Eri sebagai bakal calon wali kota," ucapnya.
Karena itu, Sarmuji menyatakan Golkar siap menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusung Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya 2020, termasuk soal koalisi.
Status Eri saat ini juga masih merupakan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Belum komunikasi, sebab ini penilaian obyektif dari partai Golkar kalau Mas Eri layak dicalonkan kembali sebagai wali kota. Namun, pada saatnya kami akan komunikasi," ujarnya.
Sementara, Sarmuji memandang selama bertugas sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mampu menunjukkan rekam jejak yang optimal, khususnya dalam upaya membangun kota beserta sumber daya manusianya.
Hal itu pun menjadi salah satu dasar Partai Golkar melirik Eri untuk kembali maju memperebutkan kursi Wali Kota Surabaya periode 2024-2029.
"Pak Eri kinerjanya baik, cara komunikasinya juga baik ke semua kalangan," kata dia.
Sebagaimana diketahui, pasangan Eri Cahyadi-Armuji resmi menduduki jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya usai memenangkan pertarungan pemilihan kepala daerah di tahun 2020.
Eri-Armuji yang diusung PDI Perjuangan meraup suara sebesar 597.540 atau 56,94 persen dari total suara sah Pilkada Surabaya 2020. Paslon Erji unggul atas lawannya Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai.
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni menyatakan usulan mengusung Eri Cahyadi untuk maju di Pilkada 2024 merupakan hasil pertimbangan saran dari akar rumput.
"Pertama muncul dari ketua kecamatan dan kelurahan rapat kerja daerah di tahun 2022 lalu, mempertimbangkan Pak Eri di dalam Pilkada 2024 mendatang," kata Arif Fathoni.
Fathoni tak memungkiri, meski berbeda kubu saat Pilkada Surabaya 2020, namun hal itu bukan jadi penghalang pihaknya mengambil langkah mengusung Eri di kontestasi Pilkada tahun ini, apalagi usulan tersebut berasal dari gerakan tingkat bawah partai yang acap kali bersentuhan dan merasakan langsung persoalan masyarakat.
Sebab, kata dia selama bertugas memimpin Kota Surabaya Eri mampu melakukan banyak inovasi, khususnya peningkatan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan dan penangan stunting dengan konsep kegotongroyongan.
Kemudian, cara kepemimpinan yang ditunjukkan Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya juga senapas dengan kekaryaan partai berlogo pohon beringin.
"Artinya Mas Eri ini benar-benar menjadikan amanah sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat secara jelas, sehingga program-program pemerintahan berjalan dengan baik," ucapnya.
Bahkan, kata dia kinerja Eri juga turut dipantau oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"DPP sudah memberikan ancang-ancang penugasan kepada Pak Eri Cahyadi, pemberiannya hanya soal waktu saja," ucap dia.
Kendati demikian, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini tak memungkiri, langkah mengusung Eri juga harus disampaikan kepada PDI Perjuangan.
Eri kini juga masih tercatat sebagai kader "banteng", partai pimpinan Megawati Soekarnoputri merupakan pengusungnya dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Pilkada 2020.
Segala keputusan final merupakan wewenang dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Fathoni pun menyatakan Golkar siap bertandang ke PDI Perjuangan untuk menyampaikan langkah mendukung kadernya, sekaligus bergabung membentuk koalisi, asalkan sudah ada restu Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"Kami memahami bahwa Mas Eri ini kader PDI Perjuangan, tentu kami kulonuwun dan koalisi dengan PDI Perjuangan agar keinginan kami bisa seiring dengan keinginan PDI Perjuangan dalam Pilkada mendatang," kata dia.
Jika lampu hijau dari Golkar pusat sudah muncul, maka kata Fathoni konsolidasi dengan PDI Perjuangan dilaksanakan seusai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Setelah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden," tuturnya.
Sementara ditanya soal kader internal yang juga punya potensi maju di Pilkada Surabaya, dia menyebut sosok dua anggora DPRD setempat, yakni Akmarawita Kadir dan Pertiwi Ayu Krisna.
"Ada Dokter Akmariwita sama Bu Pertiwi Ayu Krisna, selama ini sudah terbukti elektoral," kata Fathoni.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut tak mengetahui sama sekali soal rencana Golkar mengusung di Pilkada 2024.
"Aku ora ngerti (tidak tahu) malah," kata Eri.
Eri menyebut dirinya masih tak memikirkan langkahnya untuk maju di perebutan kursi Wali Kota Surabaya, pada November 2024, sebab PDI Perjuangan selaku partai pengusung juga belum memberikan arahan apapun soal hal tersebut.
"Saya tergantung ditugaskan partai, mosok ujuk-ujuk munggah (mana mungkin tiba-tiba mencalonkan diri, refld)? Saya harus tegak lurus dengan partai, karena saya juga diangkat dari partai. Jadi partai menugaskan kemanapun, saya harus siap," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |