Politik

Singgung Budaya K-POP, Anies Baswedan Ingin Bangun Pusat Budaya di Yogyakarta

Selasa, 23 Januari 2024 - 19:56 | 32.01k
Capres 01 Anies Baswedan bertemu dengan ratusan anak muda yang hadir dalam Forum Desak Anies di Rocket Hall, Sleman, Selasa (23/1/2024). (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Capres 01 Anies Baswedan bertemu dengan ratusan anak muda yang hadir dalam Forum Desak Anies di Rocket Hall, Sleman, Selasa (23/1/2024). (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bagi Capres 01 Anies Baswedan, Yogyakarta mempunyai banyak keunikan. Sebab, Yogyakarta memiliki ekosistem dan akar budaya kebudayaan yang sangat luar biasa. Anies mengatakan, jika dirinya terpilih menjadi Presiden, ia bermaksud mengemas Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia.

“Kita berencana membuat Jogja sebagai Kancah Baur Budaya. Di sini akan disiapkan Pusat Sinema Jogja,” kata Anies dihadapan ratusan anak muda yang hadir dalam Forum Desak Anies di Rocket Hall, Sleman, Selasa (23/1/2024).

Advertisement

Anies juga menjelaskan, dunia perfilman menjadi perhatiannya untuk ditumbuh kembang lantaran Yogyakarta mempunyai banyak sekolah perfilman yang mana menurutnya merupakan tempat pendidikan insan-insan perfilman yang sangat berkualitas.

Menurut Paslon urut nomor satu itu, jika disiapkan lebih serius, diyakini akan terbangun industri perfilman yang sangat berperan dalam menumbuhkan industri perfilman tanah air.

Ditegaskannya pula, film mempunyai kekuatan membentuk persepsi kolektif. Selain itu, film mempunyai kemampuan memantik imajinasi penontonnya. Kekuatan tersebut harus difasilitasi untuk tumbuh. Sehingga harapannya nanti karya-karya film yang muncul tidak hanya digemari oleh penonton Indonesia tetapi juga penonton bioskop dunia.

Acara-Desak-Anies.jpg

“Untuk itu, ilmunya harus berkembang sehingga Perfilman menjadi tuan rumah dinegeri sendiri, dan mampu memesona dinegeri orang,” terang Anies.

Dalam hal tersebut Anies mencontohkan, apalagi saat ini budaya K-Pop sudah menyebar ke seluruh dunia. Hal tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi diawali dari kebijakan pemerintah Korea yang pada tahun 80an hingga 90an akhir memberikan investasi secara besar-besaran di bidang kebudayaan.

Kebijakan itu, Anies mengklaim memiliki manfaatnya baru dirasakan sekitar 20 tahun kemudian. Untuk itu, dalam hal  kebudayaan ini,  Anies menegaskan bahwa pemerintah sudah saatnya memikirkan  soal kebudayaan ini bukan sekadar membangun infrastruktur yang bisa difoto 5 tahun menjelang Pilpres.

Tidak hanya akan membangun sektor kebudayaan, Anies juga berencana akan membangun pusat pengolah sampah mutakhir mengingat sampah menjadi permasalahan yang semakin serius di Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES