Politik

Hasil Pemilu 2024 di Kabupaten Malang: Peta Politik Tidak Banyak Berubah

Selasa, 12 Maret 2024 - 14:33 | 57.37k
Pasangan Bupati dan Wabup Malang, Sanusi-Didik, bersama jajaran pengurus DPD PDIP Jawa Timur dan DPC PDIP Kabupaten Malang, saat HUT PDIP di Kepanjen, Kabupaten Malang, belum lama ini. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Pasangan Bupati dan Wabup Malang, Sanusi-Didik, bersama jajaran pengurus DPD PDIP Jawa Timur dan DPC PDIP Kabupaten Malang, saat HUT PDIP di Kepanjen, Kabupaten Malang, belum lama ini. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Peta kekuatan politik di daerah pemilihan Kabupaten Malang tidak banyak berubah, berdasarkan hasil Pemilu 2024. Dibanding hasil Pemilu 2019 lalu, tidak muncul parpol yang secara signifikan mendominasi. 

Setidaknya, hal ini bisa disimpulkan dari hasil pemilihan legislatif di Pemilu 2024 lalu, berikut sebaran kursi dewan yang didapatkan caleg-caleg terpilih dari parpol peserta pemilu. 

Advertisement

Dari 50 alokasi kursi DPRD Kabupaten Malang, tercatat perolehan kursi untuk PDI Perjuangan sebanyak 13 kursi, disusul PKB sejumlah 11 kursi, Partai Gerindra dan Partai Golkar, masing-masing 8 kursi, Partai Nasdem 8 kursi, PKS 2 kursi, serta Partai Demokrat dan Hanura, masing-masing mendapatkan 1 kursi. 

Menilik ke belakang, perolehan kursi DPRD beberapa parpol peserta Pemilu 2024 ini sebenarnya kurang memenuhi target awal. PDIP, seperti pernah ditegaskan pengurus DPC PDIP Kabupaten Malang dalam beberapa kesempatan, sebelumnya bahkan menargetkan perolehan 21 kursi dewan. 

Target ini bisa dibilang cukup realistis, mengingat kader PDIP bisa dikatakan menguasai di Kabupaten Malang, baik di pemerintahan daerah maupun legislatif. Kepala daerah, pasangan Sanusi-Didik (SanDi), berangkat dari parpol berlambang banteng moncong putih ini. 

Juga, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, tidak lain adalah tokoh struktural DPC PDIP Kabupaten Malang. Di dewan, anggota legislatif asal PDIP, juga mendapatkan jatah menduduki ketua komisi III (membidangi infrastruktur dan pembangunan). 

Di sisi lain, sempat mentargetkan 14 kursi pada pileg Pemilu 2024 lalu, PKB Kabupaten Malang kini mendapatkan 11 kursi. Dibanding 2019 lalu, 

PKB kali ini bahkan harus kehilangan 1 kursi di DPRD Kabupaten Malang. 

Dengan capaian 11 kursi hasil pileg Pemilu 2024 lalu, menunjukkan pemilih PKB hanya berkurang sedikit. PKB juga boleh dibilang parpol yang masih cukup kuat di Kabupaten Malang. Padahal, sempat beredar rumor kuat bahwa kekuatan PKB akan habis, atau bahkan 'dihabisi' dalam kontentasi pemilu tahun ini. 

Menjadi parpol pengusung paslon pada pilkada Kabupaten Malang 2020 lalu dan kalah, PKB sempat ingin menjadi kekuatan oposisi di pemerintahan. Meski dalam perjalanannya, PKB masih tampak malu-malu dan tidak tampil terbuka menjadi oposan pemerintahan daerah di bawah duet SanDi. 

Untuk Partai Gerindra, dari hasil perolehan kursi DPRD yang didapatkan, sebenarnya tidak berubah dibanding Pemilu 2019 lalu. Akan tetapi, jika melihat perolehan suara pilpres 2024, pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo-Gibran menjadi yang terbesar. 

Hasil perolehan Pilpres 2024 di Kabupaten Malang, tercatat paslon nomor urut 2 mendapatkan 1.077.108 suara (65,6 persen). Perolehan suara ini jauh di atas paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin, dengan 208.055 suara (12,8 persen), dan paslon nomor 3, Ganjar-Mahfud, dengan 357.579 suara (21,8 persen). 

Dengan peta kekuasaan parpol tersebut, tentu politik dan pemerintahan di Kabupaten Malang mendatang bakal lebih dinamis, dan cukup kekuatannya berimbang. 

Terlebih, jika power kekuasaan dan kepemimpinan yang dimiliki setiap kader parpol ini tidak saling tersandra, akibat kepentingan koalisi tingkat elit maupun lokal nantinya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES