KH Salwa Arifin Siap Maju Pilkada Bondowoso 2024, Tinggal Menunggu Restu Sukorejo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bondowoso memastikan KH Salwa Arifin siap untuk maju jadi calon bupati (Cabup) pada Pilkada 2024 nanti.
Bahkan saat ini Ketua DPC PPP Bondowoso itu hanya menunggu restu dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iah Sukorejo Situbondo.
Advertisement
Kesiapan Kiai Salwa untuk maju jadi Pilkada 2024 dikonfirmasi langsung oleh Sekjen DPC PPP Bondowoso, Barri Sahlawi Zain.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Awi ini, keputusan partai untuk mengusung Kiai Salwa sudah melalui rapat DPC dan majelis beberapa waktu lalu.
Bahkan hal itu diperkuat oleh dukungan PAC (pengurus anak cabang) atau pengurus tingkat kecamatan pada saat halal bihalal pada Senin (29/4/2024) kemarin.
"Calon bupati yang akan diusulkan PPP yaitu melanjutkan Kiai Salwa sebagai calon bupati jilid kedua," jelas dia.
Secara pribadi kata dia, mantan Bupati Bondowoso 2018-2023 itu bersedia menjadi calon bupati pada perhelatan Pilkada tahun ini.
Bahkan keinginannya semakin kuat setelah semua PAC mendukung Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum Tangsil Wetan itu untuk maju kembali.
"Dukungan PAC itu juga didasarkan pada permintaan masyarakat dan tokoh masyarakat yang ada di bawah," terang dia saat dikonfirmasi, Rabu (1/4/2024).
Menurut anggota DPRD Bondowoso tersebut, berdasarkan peraturan organisasi PPP nomor 13 Tahun 2024, DPP mengharuskan DPC PPP membuka pendaftaran. Tetapi PPP Bondowoso mengusung kader internal yang dinilai memiliki elektabilitas cukup baik, sehingga PPP memutuskan tidak membuka pendaftaran. Hal itu juga sudah terkonfirmasi ke DPP PPP.
Meskipun PPP Bondowoso sudah resmi mengusung Kiai Salwa, tetapi ada mekanisme yang harus dipatuhi.
“Berdasarkan aturan organisasi PPP, DPC PPP mengusulkan sementara yang menetapkan menjadi keputusan pengurus pusat,” ungkap dia.
Selain menunggu rekomendasi dari DPP PPP, Kiai Salwa juga menunggu restu dari tokoh ulama terutama dari Sukorejo. Sebab kata dia, PPP tidak bisa dilepaskan dari kekuatan kultur baik pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU).
Apalagi lanjut Cak Awi, meminta restu kepada tokoh ulama sudah menjadi tradisi Kiai Salwa saat akan maju di Pilkada. Baik ketika maju sebagai Cawabup dan Cabup di tahun 2018 lalu.
"Sejak menjadi wakil bupati dua kali dan menjadi bupati di tahun 2018. Itu semuanya tidak lepas dari restu dari gurunya di Sukorejo. Termasuk di 2024 ini tentu saja begitu pula. Kalau dapat restu Sukorejo tidak ada alasan tidak maju," kata dia.
Dalam waktu dekat ia memastikan akan ada jawaban dari Pondok Pesantren Sukorejo. Apapun hasilnya, ia memastikan Kiai Salwa akan mematuhinya.
"Kalau saya atas nama partai sangat berharap sekali. Mudah-mudahan keputusan DPC mengusulkan Kiai Salwa sebagai calon bupati mendapatkan restu dari beliau," harap dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |